- Facebook ASEAN Football/Fotmob.com/Instagram @facundogarces
FIFA Sebut Naturalisasi Pemain Malaysia Ilegal, La Liga hingga Situs FotMob Kembalikan Profil Facundo Garces Jadi Warga Argentina
tvOnenews.com - Status bek keturunan Argentina milik klub Spanyol Alaves Facundo Garces langsung berubah setelah Malaysia mendapat sanksi FIFA.
Dalam rilis situs FotMob hingga line up La Liga, profil Facundo Garces dikembalikan lagi dari yang sebelumnya Malaysia menjadi Argentina, negara kelahirannya.
FAM selaku federasi Malaysia kini sedang dipusingkan terhadap masalah baru, di mana dokumen naturalisasi untuk ketujuh pemain mereka dianggap ilegal oleh FIFA.
Ketujuh pemain ini ialah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Hal ini cukup membingungkan lantaran ketujuh pemain naturalisasi tersebut sudah diizinkan oleh FIFA untuk berlaga di agenda internasional beberapa waktu lalu.
Menurut rilis FIFA, FAM dan ketujuh pemain naturalisasi itu divonis melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen.
“Komite Disiplin FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain — atas pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen,“ tulis FIFA.
FIFA lalu menerangkan bahwa ketujuh pemain naturalisasi Malaysia yang bermain lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia kemarin menggunakan data yang dimanipulasi.
“Dalam melakukannya, Malaysia menggunakan dokumentasi yang dimanipulasi agar dapat menurunkan para pemain di atas,” jelas FIFA.
“Ketujuh pemain tersebut bermain untuk Malaysia melawan Vietnam di babak ketiga kualifikasi Piala Asia AFC Arab Saudi 2027 pada 10 Juni 2025,” tambahnya.
Sejumlah sanksi menanti Malaysia, mulai dari denda administratif yakni Rp7,3 miliar untuk FAM dan tujuh pemain naturalisasi mereka diwajibkan membayar Rp41,8 juta.
Lebih buruknya lagi, ketujuh pemain yang dokumen naturalisasinya dianggap ilegal oleh FIFA harus menerima larangan bermain di agenda resmi selama 12 bulan.
Kegaduhan tadi pada akhirnya berdampak kepada salah satu pemain Malaysia Facundo Garces. Kariernya saat ini lagi moncer di liga Spanyol bersama Alaves.
Namun kejadian ini membuat kariernya agak terganggu. Salah satunya ialah ketika ia terpaksa tak diikutsertakan oleh Alaves dalam perjalanan tandang ke Mallorca, akhir pekan.
Bukan cuma itu, status kewarganegaraan Malaysia dari Facundo Garces tiba-tiba juga berubah. Hal ini dirilis oleh situs live score pertandingan sepak bola, FotMob.
FotMob yang tadinya menyematkan Malaysia sebagai negara asal Facundo Garces, kini sudah mengubahnya menjadi Argentina, tanah kelahirannya.
Bahkan jauh sebelum FIFA merilis kabar ini, La Liga sempat menayangkan sosok Facundo Garces yang negaranya berasal dari Argentina, bukan lagi Malaysia.
Melansir dari ASEAN Football, momen ini terjadi Kamis (25/9) lalu ketika Alaves bersua Getafe dalam lanjutan La Liga. Di sana, Facundo Garces dikatakan berasal dari Argentina.
Namun jika dikonfirmasi kepada laman resmi La Liga atau laliga.com, status kewarganegaraan dari Facundo Garces masih tetap dari Malaysia.
Sebagai informasi, sosok Facundo Garces belakangan ini menjadi sorotan dari penggemar ASEAN. Saat itu, pernyataannya sempat bikin heboh.
- Facebook ASEAN Football/Fotmob.com/Instagram @facundogarces
Facundo Garces seolah keceplosan dengan mengatakan bahwa darah Malaysia dalam dirinya berasal dari buyut, di mana hal itu tidak sesuai regulasi FIFA untuk naturalisasi.
“Karena kakek buyut saya (keturunan Malaysia). Saya memang sudah tahu asal-usulnya, tapi saya tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Malaysia sedang membangun proyek menarik dan saya sangat bersemangat,” kata Garces dikutip dari media Argentina, El Correo, Agustus 2025 silam.
Regulasi FIFA menyebut bahwa seseorang bisa menjalani naturalisasi dengan catatan punya garis darah negara yang dituju hingga dua keturunan saja atau sampai kakek/nenek.
Tapi belakangan, Facundo Garces melalui media sosialnya meralat hal itu dengan mengatakan bahwa perkataannya mengalami kesalahan translasi.
“Itu hanya kesalahan transkripsi. Saya orang Malaysia dari pihak kakek saya dan saya sangat bangga bermain untuk negara saya. Sampai jumpa lagi,” katanya.
(han)