- AFC
Alasan AFC Ambil Keputusan yang Untungkan Bahrain Perlahan-lahan Mulai Terkuak, Negara Para Rival Timnas Indonesia Ternyata Ikut Andil
Jakarta, tvOnenews.com - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menanggappi serius permintaan Bahrain mengenai pemindahan laga tandang ke Jakarta saat melawan Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda masih berjuang memperebutkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026 dengan bersaing di putaran ketiga pada saat ini.
Timnas Indonesia baru saja melakoni dua laga terbaru di jeda internasional pada bulan Oktober ini, namun sayangnya tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Tim asuhan Shin Tae-yong telah ditahan dengan skor 2-2 oleh Bahrain dan dikalahkan 1-2 oleh China pada dua laga terkininya.
Meskipun tidak kalah seperti saat melawan China, hasil pertandingan melawan Bahrain menjadi sesuatu yang sangat disesalkan oleh para suporter Timnas Indonesia.
Sebab, wasit yang memimpin laga, Ahmed Al Kaf, membiarkan laga terus berlanjut melebihi waktu yang sebenarnya.
Pertandingan seharusnya berakhir pada menit ke-90 lewat enam menit, namun Al Kaf membiarkan laga tetap bergulir hingga melewati menit ke-100.
Gol penyeimbang Mohamed Marhoon dilesakkan pada menit ke-90 lewat sembilan menit, yang membuyarkan harapan Timnas Indonesia meraih kemenangan perdananya.
- AFC
Setelah laga tersebut, Al Kaf dan Bahrain mendapatkan kecaman keras dari para suporter Timnas Indonesia.
Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) pun menyampaikan pernyataan tertulis pada Rabu (16/10/2024) lalu, meminta AFC dan FIFA untuk memindah laga tandang melawan Timnas Indonesia.
Laga tersebut harusnya digelar di Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang, namun Bahrain menolak karena alasan keamanan.
Pada Jumat (18/10/2024), AFC menanggapi secara serius laporan dari Bahrain, mengindikasikan kemungkinan memindahkan laga ke tempat lain, yang bukannya Jakarta.
“AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar serta mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring,” demikian pernyataan resmi AFC.
- PSSI
Mereka pun akan membawanya kepada FIFA, selagi membahasnya dengan PSSI juga untuk memastikan lingkungan yang aman.
“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan,” tambah pernyataan tersebut.
Sejatinya, tak heran jika AFC merespons serius laporan dari Bahrain, mengingat Presiden AFC pun berasal dari Bahrain.
Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa merupakan seorang administrator sepak bola asal Bahrain yang menjabat sebagai Presiden AFC sejak 2013.
Selain itu, Shaikh Salman juga memiliki jabatan yang penting di Dewan FIFA, yaitu sebagai Wakil Presiden Senior.
Beberapa negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia dan Singapura pun memiliki wakil di AFC.
- AFC
Datuk Seri Windsor John, yang merupakan Sekretaris Jenderal AFC, adalah administrator sepak bola asal Malaysia. Dia sudah menjabat sebagai Sekjen AFC sejak tahun 2015 silam.
Kemudian, Direktur Perwasitan AFC dijabat oleh Shamsul Maidin, yang merupakan mantan wasit asal Singapura.
Dia sudah pensiun sebagai wasit sejak 2007 silam dan menjabat sebagai Direktur Perwasitan AFC sejak 2016.
Media Korea Selatan, Sport Chosun, pun menyadari bahwa Timnas Indonesia perlu waspada karena keputusan AFC bisa jadi bias mengingat Presiden AFC adalah orang Bahrain.
"Mengingat Presiden AFC dari Bahrain, masih ditunggu apakah keputusan itu akan menguntungkan Bahrain,” demikian tulisan media tersebut, ketika mengulas respons AFC terhadap laporan Bahrain mengenai pemindahan venue melawan Timnas Indonesia.
(anf)