news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Oxford United vs Liga Indonesia All Stars di Piala Presiden 2025.
Sumber :
  • Julio Trisaputra/tvOnenews.com

Indonesia All Star Dibabat Habis Oxford United, Media Vietnam Ingatkan Dampak Buruk Naturalisasi: Semakin Sempit…

Oxford United bantai Indonesia All Star 6-3, media Vietnam soroti dampak jangka panjang ke pemain lokal dari banyaknya pemain naturalisasi. Seperti apa?
Senin, 7 Juli 2025 - 13:04 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Oxford United tampil dominan saat menjalani laga perdana mereka di ajang Piala Presiden 2025.

Klub asal Inggris itu membungkam Indonesia All Star yang diisi para pemain terbaik Liga 1 dengan skor telak 6-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (6/7/2025) malam WIB.

Laga yang diharapkan bisa menjadi pembuktian kualitas sepak bola Indonesia justru berujung pada kekalahan menyakitkan.

Para pemain Liga 1 terlihat kesulitan mengimbangi permainan cepat dan rapi Oxford United yang merupakan kontestan League One (divisi tiga) di Inggris.

Banyak komentar miring muncul di media sosial menyusul hasil tersebut.

Netizen menyebut kekalahan ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas pemain lokal Indonesia masih jauh dari standar sepak bola Eropa, bahkan di level ketiga sekalipun.

“Dan kalian ngerti kan beda kualitasnya, plus Ole aja susah masuk tim utama. Itupun kita masih terseok di kualifikasi Piala Dunia. Sudah, emang harus pembinaan jangka panjang solusinya,” komentar salah satu netizen di platform X.

“POV: TIMNAS FULL LOKAL TANPA NATURALISASI,” sindir netizen soal naturalisasi.

Di tengah ramainya pembahasan publik soal performa pemain lokal dan naturalisasi, media Vietnam juga turut menyoroti.

Duong Vu Lam, mantan Wakil Presiden AFF asal Vietnam, melalui media Dantri.vn, menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak jangka panjang proyek naturalisasi yang saat ini menjadi andalan Timnas Indonesia dan Malaysia.

Duong Vu Lam mengakui bahwa proyek naturalisasi Indonesia dan Malaysia sejauh ini memang membuahkan hasil yang cukup signifikan.

“Timnas Indonesia berhasil menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan bantuan pemain-pemain naturalisasi kelahiran Belanda. Ini adalah pencapaian luar biasa yang tidak bisa mereka capai sebelumnya,” ucapnya.

“Begitu pula Malaysia, mereka sukses menumbangkan Vietnam 4-0 di Kualifikasi Piala Asia 2027. Itu terjadi setelah mereka menggunakan pemain naturalisasi asal Argentina, Brasil, dan Spanyol,” tambahnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut memiliki sisi negatif yang bisa merusak sistem pengembangan pemain lokal dalam jangka panjang.

Salah satu kekhawatiran terbesar Duong Vu Lam adalah potensi terhambatnya perkembangan pemain muda lokal.

“Semakin banyak pemain naturalisasi digunakan, semakin sempit ruang bagi pemain muda lokal untuk berkembang dan menembus tim utama. Bahkan di level U-23 dan U-20, kita sudah melihat naturalisasi digunakan. Ini bisa menekan peluang bagi talenta dalam negeri,” kata dia.

Menurutnya, situasi seperti ini bisa mematikan semangat para pemain muda untuk melanjutkan karier di sepak bola.

Dengan semakin terbatasnya peluang, tidak sedikit yang akan berpikir untuk berhenti mengejar karier profesional dan memilih jalur hidup lain.

“Bagi pemain lokal, walaupun mereka berlatih keras, tetapi ketika jalan itu sudah tertutup, apa motivasi mereka untuk bertahan? Kalau ini dibiarkan, siapa yang akan jadi generasi penerus sepak bola Indonesia dan Malaysia?” tanya Duong Vu Lam.

Pernyataan dari tokoh penting sepak bola Asia Tenggara ini kembali memantik diskusi di kalangan pecinta sepak bola tanah air.

Di satu sisi, naturalisasi membawa hasil instan, namun di sisi lain, pembinaan jangka panjang bisa terabaikan jika tidak dikelola dengan bijak. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral