news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Radja Nainggolan sekarang berkarier di Belgia.
Sumber :
  • Instagram @radja_nainggolan_l4

Punya Darah Batak, Pemain Ini Sama Sekali Tak Minat Bela Timnas Indonesia, Sekarang Nasibnya Malah...

Pemain yang punya darah Batak ini sama sekali tak berminat membela Timnas Indonesia, begini nasibnya sekarang.
Rabu, 21 Mei 2025 - 04:46 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Radja Nainggolan, nama yang tak asing bagi pecinta sepak bola Eropa, khususnya Serie A Italia.

Siapa sangka Radja ternyata memiliki darah keturunan Indonesia.

Meski memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari suku Batak, gelandang K.S.C. Lokeren-Temse itu memilih untuk membela tim nasional Belgia dan mengukir karier cemerlang di Eropa.

Radja Nainggolan sendiri lahir pada 4 Mei 1988 di Antwerp, Belgia, dari pasangan Marius Nainggolan dan Lizy Bogaerts.

Ayahnya adalah pria Indonesia keturunan Batak dan merupakan anggota Gereja Kristen Protestan Batak.

Radja lahir sebagai anak kembar bersama saudari perempuannya, Riana Nainggolan.

Meski memiliki karier gemilang di dunia sepak bola, masa kecil Radja penuh dengan lika-liku.

Sang ayah meninggalkan keluarga dan kembali ke Indonesia, hingga membuat ibunya terpaksa berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit, Radja dan Riana berusaha meringankan beban sang ibu dengan belajar dan bermain sepak bola sebaik mungkin.

Radja memulai karier sepak bolanya sejak usia lima tahun di klub lokal, Tubantia Borgehout.

Pada usia 10 tahun, ia bergabung dengan Germinal Beerschot, salah satu klub divisi utama di Belgia.

Radja Nainggolan
Sumber :
  • Instagram - Radja Nainggolan

 

Talenta dan tekadnya membawa Radja ke Italia pada usia muda, memperkuat Piacenza di Serie B pada tahun 2005.

Karier profesionalnya menanjak cepat. Ia tampil impresif hingga akhirnya direkrut oleh Cagliari tahun 2010.

Nama Radja Nainggolan juga mulai diketahui masyarakat Indonesia dari klub tersebut.

Di sana, ia menjadi pemain inti selama tiga musim, dan penampilannya menarik minat AS Roma.

Tahun 2014 menjadi tonggak penting dalam karier Radja ketika AS Roma merekrutnya.

AS Roma kemudian menebus pemain berdarah Batak itu dengan nilai transfer mencapai 38 juta Euro (sekitar Rp604 miliar).

Ia bermain di klub ibu kota tersebut selama empat musim dan mencatatkan 138 penampilan dengan 26 gol.

Lokeren-Temse buka suara terkait salah satu pemain mereka yakni Radja Nainggolan yang ditangkap polisi atas dugaan penyelundupan narkoba.
Sumber :
  • Instagram/Lokeren-Temse

 

Kontribusinya yang luar biasa membuatnya jadi salah satu gelandang terbaik di Serie A saat itu.

Pada 26 Juni 2018, Inter Milan memboyong Nainggolan.

Ia menandatangani kontrak hingga Juni 2022, mempertegas statusnya sebagai pemain elit Eropa.

Inter Milan akhirnya melepas Radja ke klub Belgia, Royal Antwerp dengan status bebas transfer pada 14 Agustus 2021.

Ia hanya membela Royal Antwerp selama 1,5 musim dan memilih bergabung dengan klub Italia, SPAL pada Januari 2023.

Perjalanan Radja di klub tersebut juga tak terlalu memuaskan. Pada akhirnya ia meninggalkan SPAL pada Juli 2023.

Kemudian klub Liga 1 Indonesia, Bhayangkara FC merekrut Nainggolan pada bulan November 2023 dengan biaya transfer Rp8,69 miliar.

Mantan pemain Inter Milan itu hanya membela Bhayangkara selama delapan bulan sebelum pergi dari Indonesia pada Juli 2024.

Setelah itu, Radja bergabung dengan klub Belgia, Lokeren-Temse dengan biaya transfer Rp 5,65 miliar.

Meski berdarah Indonesia, Radja Nainggolan tidak pernah memperkuat tim nasional Indonesia.

Ia lebih dulu membela Belgia di level kelompok umur dan akhirnya tampil bersama timnas senior Belgia sebanyak 30 kali.

Debutnya datang pada 29 Mei 2009 melawan Chile di ajang Kirin Cup.

Terkait hal itu, Nainggolan pernah secara terbuka menyatakan bahwa ia mungkin akan mempertimbangkan membela Timnas Indonesia jika federasi sepak bola Indonesia sudah sebaik sekarang sejak dulu.

"Dulu, organisasi sepak bola di Indonesia, saya berbicara mengenai 18 tahun yang lalu, ketika saya bermain pertama kali untuk Belgia, Indonesia belum ada di titik seperti saat ini," ujar Radja saat berada di Jakarta.

Meski begitu, ia tetap bangga dengan darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya, dan bahkan sempat datang ke Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 2013 bersama keluarga.

Sayangnya, pertemuannya kembali dengan sang ayah tidak mengubah penilaiannya terhadap masa lalu.

Meski sang ayah sudah menjelaskan alasannya meninggalkan Radja dan ibunya, pemain 34 tahun itu tetap tak bisa menerima pembelaan ayahnya.

Di sisi lain tak hanya Radja, saudari kembarnya, Riana Nainggolan, juga mengikuti jejak yang sama.

Ia menjadi pesepak bola wanita profesional dan pernah bermain untuk tim wanita AS Roma, menunjukkan bahwa semangat dan bakat sepak bola memang mengalir dalam keluarga mereka.

Radja sangat dekat dengan ibunya, yang menjadi sosok paling berpengaruh dalam hidupnya.

Setelah sang ibu meninggal pada tahun 2010, ia menato sepasang sayap besar di punggungnya sebagai penghormatan, lengkap dengan tanggal lahir dan kematian sang ibu. (tsy)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral