- Tangkapan layar Youtube Podsea
Buat Pernyataan Kontroversial di Podcast Deddy Corbuzier, tvOne Bakal Somasi Greg Nwokolo
Jakarta, tvOnenews.com - Stasiun televisi tvOne bakal mengajukan somasi terhadap mantan pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo, terkait pernyataannya dalam salah satu acara podcast.
Dalam statement di acara yang dipandu Deddy Corbuzier tersebut, Greg menuding tvOne memiliki agenda tertentu karena sering mengundang Tommy Welly atau yang akrab disapa Bung Towel sebagai narasumber.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa honor yang diberikan kepada narasumber dalam program tvOne berada di bawah Rp500 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Redaksi tvOne, Lalu Mara Satriawangsa, membantah klaim yang disampaikan Greg dalam podcast itu.
"Pernyataan Greg tidak berdasar. Memang benar Greg pernah menjadi pemain saya ketika saya menangani Pelita Jaya, tetapi apa yang ia sampaikan dalam podcast Deddy Corbuzier adalah keliru," ujar Lalu Mara.
Perihal kehadiran Bung Towel yang sering diundang sebagai narasumber dalam program tvOne, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut didasarkan pada perspektif yang dimiliki Bung Towel mengenai Tim Nasional Indonesia.
Namun, ia menegaskan bahwa tvOne juga menghadirkan narasumber lain yang memiliki pandangan berbeda, seperti Effendi, Pangeran Siahaan, dan Rico Ceper, demi menjaga keseimbangan pemberitaan.
"Kami selalu menghadirkan narasumber secara berimbang, baik itu Bung Towel maupun Greg. Tidak ada satu narasumber yang tampil sendirian,”
“Kami memang sering mengundang Bung Towel karena ia memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi kami juga menghadirkan lawan diskusinya, seperti Pangeran Siahaan," jelas Lalu Mara.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa honor yang diberikan kepada narasumber tvOne tidak seperti yang diklaim oleh Greg.
"Greg juga pernah kami undang, dan honor yang diberikan kepada seluruh narasumber berada di atas Rp500 ribu, bukan di bawahnya," tegasnya.
Lalu Mara menyatakan bahwa pernyataan Greg di podcast tersebut merupakan fitnah terhadap tvOne. Oleh karena itu, pihaknya akan mengambil langkah hukum berupa somasi terhadap Greg Nwokolo.
"Kami akan menempuh jalur hukum dengan melayangkan somasi. Sebagai televisi berita, kami selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, termasuk prinsip keseimbangan dalam pemberitaan. Jika Greg tidak mencabut pernyataannya, kami akan melanjutkan langkah hukum ini," tegasnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua PWI Jaya, Kesit B. Handoyo, turut memberikan pandangannya.
Ia menegaskan bahwa sebagai lembaga pers, tvOne terikat dengan kode etik jurnalistik yang mewajibkan keberimbangan dalam setiap tayangan berita dan debat.
"Berbeda dengan podcast di media sosial yang lebih bersifat subjektif dan dikendalikan sepenuhnya oleh pemilik serta pembawa acaranya, media sosial tidak memiliki regulasi kode etik sebagaimana yang berlaku di media pers. Produk yang dihasilkan media sosial bukan merupakan karya jurnalistik," ujar Kesit.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa jika somasi yang dilayangkan oleh tvOne tidak mendapatkan tanggapan dari Greg Nwokolo, maka kasus ini dapat dibawa ke ranah hukum berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Jika pihak yang disomasi tidak memberikan respons terhadap permintaan tvOne, maka somasi ini dapat ditindaklanjuti ke jalur hukum dengan menggunakan UU ITE," pungkasnya.
Sementara itu, kritik terhadap Greg juga datang dari pengamat sepak bola, Budi Setiawan. Dia menganggap ketika narasumber masuk ke salah satu televisi, terlebih tvOne, bukan hanya masalah honor.
"Ini masalah pengakuan akan kompetensi individu oleh stasiun tv terbesar di indonesia untuk urusan berita dan sepak bola. Saya dukung langkah tegas tvOne melalui Pemred Lalu Mara Satriawangsa," kata Budi Setiawan.
"Greg ada baiknya instropeksi diri, dan ada baiknya minta maaf secara langsung dan terbuka, biar bagaimana pun juga Lalu Mara itu managernya Greg saat di klub Pelita Jaya," ujarnya.
"Bahwa ada konsekuensi Greg di banned dari tvOne itu kewenangan pihak stasiun tv. Saya mengimbau agar narasumber sepak bola yg diundang ke tv dan podcast, agar ingat bahwa kaki kita ini masih menginjak bumi, jadi gak perlu sombong dan arogan dalam berpendapat," pungkasnya. (sub)