- Instagram @syamsir11alam
Berharap Jadi Bintang Besar Timnas Indonesia, Eks Wonderkid yang Disekolahkan di Uruguay 4 Tahun Ini Malah Melempem, Kok Bisa?
tvOnenews.com - Syamsir Alam adalah salah satu mantan wonderkid Timnas Indonesia yang pernah digadang-gadang menjadi bintang besar.
Pada puncak kariernya, ia mendapatkan kesempatan berharga untuk menimba ilmu di Uruguay.
Syamsir belajar selama empat tahun di akademi Sociedad Anonyma Deportiva (SAD), sebuah program pelatihan sepak bola yang diinisiasi untuk membentuk generasi pemain berbakat Indonesia.
Syamsir Alam mendapatkan pengalaman berharga di Uruguay dan sempat menunjukkan potensi besar saat tampil untuk timnas junior.
Sayang, karier sepak bola Syamsir Alam tidak berjalan seperti yang diharapkan banyak pihak.
Harapan besar para pecinta sepak bola Tanah Air agar ia menjadi bintang besar Timnas Indonesia tidak kunjung terwujud.
Syamsir justru mengalami kemunduran dalam perjalanan kariernya di dunia sepak bola.
Diketahui, Syamsir Alam lahir pada 6 Juli 1992 di Agam, Sumatera Barat.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola.
Ia dikenal sebagai striker dengan kemampuan olah bola yang mumpuni dan kecepatan yang memukau.
Tak heran jika ia dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur, termasuk Timnas U-14 yang berlaga di Kejuaraan Asia di Bangkok, Thailand.
Kiprahnya semakin bersinar setelah ia dipilih untuk bergabung dengan program SAD di Uruguay.
Selama empat tahun, Syamsir menimba ilmu di negara yang melahirkan banyak bintang sepak bola dunia.
Banyak yang berharap, setelah kembali ke Indonesia, Syamsir Alam akan menjadi pemain kunci bagi Timnas Indonesia dan membawa timnas ke level yang lebih tinggi.
Setelah menyelesaikan masa pelatihannya di Uruguay, Syamsir Alam kembali ke Indonesia dan langsung menjadi sorotan.
Ia tampil gemilang dalam turnamen kualifikasi Piala Asia U-19 yang digelar di Vietnam pada tahun 2007.
Penampilannya yang memukau membuat banyak pihak semakin yakin bahwa Syamsir Alam adalah pemain masa depan Indonesia.
Selain itu, Syamsir juga mencatatkan rekor sebagai pencetak gol tercepat sepanjang sejarah timnas Indonesia, sebuah prestasi yang membuat namanya semakin dikenal luas.
Ia menjadi salah satu pemain yang paling diandalkan dalam skuad Timnas Indonesia U-23.
Meski bersinar di level timnas junior, karier klub Syamsir Alam tidak berjalan mulus.
Setelah bergabung dengan klub Belgia, CS Vise, pada tahun 2011, performanya justru menurun.
Ia juga dipinjamkan ke klub Amerika Serikat, DC United, pada tahun 2013, namun lagi-lagi gagal menunjukkan penampilan maksimal.
Syamsir kemudian kembali ke Indonesia dan mencoba peruntungan di beberapa klub, seperti Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, dan RANS Cilegon.
Namun, di setiap klub yang ia bela, performanya tetap melempem dan tidak sesuai ekspektasi.
Setelah serangkaian kegagalan dalam karier sepak bolanya, Syamsir Alam akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia sepak bola.
Keputusan ini tentu mengejutkan banyak orang, mengingat ia pernah dianggap sebagai salah satu talenta terbaik yang dimiliki Indonesia.
Namun, Syamsir tampaknya lebih memilih mengejar karier di dunia hiburan.
Syamsir Alam mulai aktif sebagai presenter televisi dan bahkan terjun ke dunia akting.
Meski sempat merasa kecewa dengan kegagalan karier sepak bolanya, ia berhasil menemukan jalan baru yang tak kalah sukses di dunia hiburan.
Perjalanan karier Syamsir Alam menjadi pelajaran berharga tentang betapa sulitnya mencapai puncak karier dalam dunia sepak bola.
Meskipun memiliki bakat besar dan mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar negeri, tidak ada jaminan bahwa seorang pemain akan berhasil.
Faktor-faktor seperti mentalitas, adaptasi, dan tekanan di level profesional sering kali menjadi tantangan besar yang sulit diatasi.
Kini, meskipun Syamsir Alam tidak lagi berada di lapangan hijau, ia tetap menjadi sosok yang dikenang oleh banyak orang. (adk)