news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

In Memoriam Nano Riantiarno : "Naskahnya Akan Saya Tulis di Tempat Lain"..
Sumber :
  • Istimewa

In Memoriam Nano Riantiarno : "Naskahnya Akan Saya Tulis di Tempat Lain".

Berita kepergian seniman Nano Riantiarno yang menyebar Jumat (20/1) pagi di berbagai WAG (WhatsApp Group) menyentak dunia kesenian di tanah air.
Minggu, 22 Januari 2023 - 19:11 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta - Berita kepergian seniman Nano Riantiarno yang menyebar Jumat (20/1) pagi di berbagai WAG (WhatsApp Group) menyentak dunia kesenian di tanah air. Indonesia kembali berkabung, kehilangan seniman terbaiknya. 

Pimpinan Teater KOMA itu mengembuskan nafas terakhir Jumat (20/1) pagi pukul 06.58 WIB di rumahnya. Ia meninggal dalam usia 73 tahun. Meninggalkan seorang istri, aktris terkenal Ratna Riantiarno, tiga anak, dan satu cucu.  

"Dia pergi dengan amat tenang. Sempat beberapa kali mengucap salam perpisahan sebelum menutup mata selamanya," cerita Ratna yang saya hubungi Jumat pagi pertelepon. 

Nano meninggal akibat kanker. Itu diketahui belakangan, beberapa bulan terakhir setelah menyebar luas sampai ke paru-paru. Semula hanya pembengkakan paha yang disangka “hanya” tumor

Namun awal Januari ketika dibawa ke RS Kanker Dharmais, dia menghadapi vonis Tim medis: kanker itu sudah stadium akhir. Ada dua pilihan, salah satunya Kemoterapi (Chemotherapy). 

Tetapi keluarga memutuskan pilihan kedua: dibawa pulang dan dirawat di rumah saja, sesuai permintaan Nano sendiri. 

"Mas Nano memang selalu minta pulang, nggak betah di RS," kata Ratna. 

Menurut cerita Ratna, sejak pulang dari RS, kondisi almarhum terus menurun. Jumat subuh tadi tekanan darah anjlok ke 60 (120/80). Sama dengan angka saturasinya, 60 juga (normal 95). 
 
Biarpun dalam kondisi lemah tidak menyebabkan semangat berkesenian Nano mengendor. Tahun ini ia merencanakan untuk pementasan teater di Papua. Judulnya "Matahari di Papua", naskahnya sudah dia rampungkan. Malah, Nano sudah pula memikirkan pementasan lanjutan "Matahari di Papua" itu. 

"Belakangan baru sadar itu sulit diwujudkan mengingat kondisinya. Mas Nano lalu bilang, naskahnya nanti dia selesaikan di tempat lain," kenang Ratna.

Nano salah satu seniman Indonesia yang saya kagumi. Kami puluhan tahun berkawan. Nano pribadi yang baik. Humble dan familiar. Saya sedang berada di Melbourne, Australia ketika Nano masuk RS. Saya mengikuti proses penanganan medis almarhum di RS melalui WAG Artis Senior dimana ada Ratna di dalamnya.

Seniman Tangguh

Nano seniman tangguh. Nano berhasil mengatasi problem yang umumnya dialami seniman dan grup teater di tanah air: kekurangan biaya produksi dan kurang apresiasi dari penonton. Nano berhasil mengelola Teater Koma dengan manajemen modern, menjadikannya grup teater satu-satunya di Tanah Air yang berhasil menjadi "provit center". 

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral