news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kiper Legendaris Timnas Indonesia Ronny Paslah Meninggal Dunia.
Sumber :
  • Istimewa

In Memoriam Ronny Paslah: Selamat Jalan Bang Amray

Ronny Paslah, kiper legendaris Timnas Indonesia, meninggal dunia pada Senin (24/11/2025) dini hari WIB. Jenazahnya disemayamkan di Gereja Evangelis, Cempaka Putih dan rencana Selasa (25/11/25) akan dimakamkan di Pemakaman Pondok Kelapa.
Senin, 24 November 2025 - 11:06 WIB
Editor :

Oleh: M. Nigara, Wartawan Olahraga Senior

KIPER TERBAIK itu telah pergi
Ya, Amray alias Ronny Paslah, kiper terbaik Indonesia, 1960-70-an itu berpulang Senin (24/11/25) dinihari. Jenazahnya disemayamkan di Gereja Evangelis, Cempaka Putih dan rencana Selasa (25/11/25) akan dimakamkan di Pemakaman Pondok Kelapa.

Meski murni berdarah Manado, namun Amray justru mengawali segalanya di Medan, Sumatera Utara. Lahir di Medan, 19 April 1947, tanggal kelahiran yang sama dengan lahirnya PSSI (19 April 1930). Amray, nama jululan yang diberikan oleh sahabatnya, juga telah almarhum, Sarman Panggabean.

"Gak ada yang tahu apa latar belakangnya, satu hari saat training center PSMS Medan, Sarman memanggilnya dengan Amray, 1967, kenang Andjas Asmara, mantang bintang PSMS, Persija, Jayakarta, dan timnas yang lebih muda 5-6 tahun dari Amray.

Masih kenang Andjas, Ronny hampir selalu sekamar dengan Sarman, hanya sesekali mereka bertiga dengan Nobon. Catatan: Saat ini Nobon menurut Andjas sudah pikun. Ia pernah hilang dan pulang diantar Polisi. "Sedih mendengar dan melihat senior-senior dan sahabat-sahabat yang pernah membaktikan diri untuk nefara, sekarang hancur hidupnya!" tutur Andjas yang di era 1970-an pernah menjadi idola kaum muda.

Tenis
Saya bertemu Bang Amray minggu terakhir Maret 2025. Waktu ada acara bukber PSSI di kantor BUMN. Bang Amray masih terlihat segar dan aktif. Ia berkeliling meja, menyapa siapa saja.

Bang Amray memang tergolong legenda yang sangat ramah. Bahkan saat pertama saya meliput sepakbola, sebagai wartawan muda, Desember 1981, ia tak ragu memberikan saya kesempatan untuk mewawancarainya. Saat itu ia menjadi benteng terakhir, klub elit Galatama, Indonesia Muda (Pertamina).

Saya masih ingat pernyataan awalnya: "Aku ini awalnya atlet tenis," katanya di lapangan Rawasari, tempat IM berlatih. "Tapi, akhirnya aku terperangkap di sepakbola," katanya lagi.

Ketika ngobrol di acara bukber itu, Bang Amray yang datang diantar oleh sang istri, mengaku masih punya kesibukan tenis dan sepakbola. "Ya gak bisa diem, Nig," tukasnya.

Bahkan menurut Andjas, hingga beliau wafat, dia masih punya enam siswa private untuk dilatih kiper. "Aku khususnya, sudah pernah bilang, sudahlah jangan melatih lagi. Tapi, dia tetap saja. Padahal menurutku badannya sudah ringkih," pungkas Andjas.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral