- Kolase tvOnenews.com
Akmal Marhali: Jalan Mulus AFC untuk Qatar dan Arab Saudi Menuju Piala Dunia 2026
Federasi-federasi seperti Irak, Oman, dan UEA bahkan sempat melayangkan protes dan meminta laga digelar di tempat netral, namun diabaikan. Indonesia sendiri, meski sempat mengajukan diri sebagai tuan rumah, kalah dalam proses seleksi yang disebut-sebut berdasarkan peringkat FIFA—padahal transparansi proses itu pun dipertanyakan.
- AFC
Jika AFC terus mengambil keputusan yang memperkuat dominasi negara-negara kaya, maka sepak bola Asia akan kehilangan keseimbangannya. Kompetisi bukan lagi soal siapa yang paling siap secara teknis, tapi siapa yang paling kuat secara struktural dan finansial.
Dan dalam lanskap seperti ini, pertanyaan tentang keadilan bukan hanya sah—ia menjadi keharusan. Karena sepak bola, pada akhirnya, bukan hanya tentang siapa yang menang. Tapi juga tentang siapa yang diberi kesempatan untuk bertarung secara setara.
Implikasi Dari Keputusan AFC
Keputusan AFC menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia Asia bisa memberi dampak yang lebih luas dari sekadar siapa yang lolos.
Menurut saya hal Ini menyentuh arah perkembangan sepak bola Asia secara struktural, ekonomi, dan bahkan kultural. Berikut beberapa implikasi yang mungkin muncul:
1. Sentralisasi Kekuatan di Asia Barat
Dominasi tuan rumah oleh negara-negara Teluk memperkuat kesan bahwa kekuasaan sepak bola Asia kian berpusat di kawasan tersebut. Mereka tidak hanya menguasai organisasi dan sumber daya, tapi kini juga panggung kompetitif. Negara-negara seperti Indonesia, Uzbekistan, atau Thailand pun bisa merasa berada di pinggiran sistem, bukan bagian dari pusat.
2. Standar Baru: Siapa Paling Banyak Berinvestasi, Dia Berkuasa
Langkah AFC ini seakan menegaskan bahwa kekuatan finansial menentukan arah sepak bola. Negara-negara yang mampu membangun infrastruktur megah dan mendatangkan sponsor besar, otomatis mendapat perlakuan istimewa. Ini bisa memicu efek domino, mendorong negara-negara lain untuk mengedepankan investasi jangka pendek demi pencitraan, ketimbang pembangunan akar rumput dan sistem usia dini.
- AFC.com
3. Turunnya Kepercayaan pada Fair Play dan Netralitas AFC
Banyak pengamat dan federasi sepak bola bisa mulai mempertanyakan netralitas AFC. Ketika keputusan-keputusan strategis terlihat terlalu berpihak, maka legitimasi organisasi pun bisa tergerus. Ini bukan cuma soal hasil pertandingan, tapi soal rasa memiliki terhadap ekosistem sepak bola Asia secara keseluruhan.