news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dr. Rahmat Shah dan Asro Kamal Rokan..
Sumber :
  • Istimewa

Rahmat Shah dan Kebersamaan Bangsa yang Susah

Mengenakan baju kaos model polo shirt biru dongker, Pak Rahmat mengajak saya berbincang di dalam rumahnya di kawasan Selayang, Medan.
Kamis, 6 Juli 2023 - 22:02 WIB
Reporter:
Editor :

Kini Rahmat menikmati hasil kerja kerasnya. Ia pendiri dan CEO dari beberapa perusahaan, yang antara lain bergerak di industri pertanian, properti, ekspor dan impor, serta manufaktur. 

Kegemaran masa kecilnya berburu, berlanjut. Rahmat menjelajahi berbagai hutan di Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Australia, dan beberapa negara di Afrika. Ia orang Indonesia pertama yang dianugerahi African Big Five Grand Slam Award. Namanya juga telah tercatat di Safari Club International Museum di Tucson, Arizona.  

Ia penerima The International Conservation Award. Di Medan, Rahmat menginvestasikan dananya untuk proyek museumnya "Rahmat International Wildlife Museum and Gallery". Museum untuk ilmu pengetahuan ini satu-satunya di Asia.

Kebersamaan

Di sela pembicaraan kami, Pak Rahmat memberi saya selembar kartu berukuran postcard. Di kulit depan kartu, ayah artis Raline Shah ini menulis, ”Imbauan Kebersamaan” dalam huruf kapital tebal. Di bawah judul ada tulisan, yang isinya, “Apa pun yang kita lakukan saat ini berdampak pada masa depan bangsa & negara. Berbicara dan berbuatlah yang beretika, karena siapa pun nanti yang terpilih adalah Presiden dan Wakil Presiden kita bersama. Kebersamaan & Kedamaian penentu kebahagiaan & kesejahteraan kita semua.”

Di bawah tulisan bernas itu, Pak Rahmat memasang foto dirinya sedang bersama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Sandi Uno, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, dan Gibran. Di bawah foto-foto, Rahmat menulis “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh – Jika keadilan belum ditegakkan, sulit kedamaian diciptakan.”

Kebersamaan menjadi fokus perbincangan kami. Bagi saya ini menarik. Dalam beberapa tahun ini, kebersamaan terasa mengalami defisit nilai. Perbedaan pandangan politik sering sekali diikuti fitnah, hujatan, bahkan tidak jarang berujung ke pengadilan. Istilah kampret, cebong, dan kadal gurun (kadrun) mempertajam perbedaan dan keterbelahan di masyarakat. Dan, ini seakan dibiarkan. 

Saya menanyakan semangatnya mendorong kebersamaan. Pak Rahmat menjawab, ”Bangsa ini sebenarnya mudah untuk maju. Tapi kalau kita saling menjegal, saling iri, saling fitnah, menyebarkan kebencian, pengunaan istilah kadrun, kampret, cebong, juga mudah mengkafirkan orang lain, ini kan menyakitkan sekali,”  ujar Rahmat. 

Berita Terkait

1 2
3
4 5 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral