- dpr.go.id
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot, Politikus PKB: Biasa Naik Turun Begitu
Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid angkat bicara soal indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia anjlok pada 2022.
Menurut dia, naik atau turunnya skor tersebut biasa terjadi, yang mana tidak berefek pada apa pun.
"Ya, biasa naik turun begitu. Saya tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab dari situ. Namun, harus diperbaiki, karena itu menunjukkan kualitas pembangunan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023).
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB itu menegaskan naik turun IPK di KPK, merupakan hal yang wajar.
Menurut dia, ada kemungkinan turunnya IPK di KPK tersebut karena Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 30 tahun 2022 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ya, apa karena itu? Artinya, jangan mencari kambing hitamnya. Kalau karena itu, coba direvisi lagi," jelasnya.
Selain itu, Jazilul mengungkapkan perununan atau kenaikan IPK Indonesia masih wajar setiap tahun,
Menurut dia, meskipun ada kenaikan atau penurunan, hal itu tidak berpengaruh apa pun di lembaga antirasuah tersebut.
"Naik biasa, turun juga biasa. Enggak ada efek apa-apa," imbuhnya.
Sebelumnya, Transperancy International Indonesia (TII) merilis IPK Indonesia yang menunjukkan kemerosotan empat poin dari 38 di tahun sebelumnya menjadi 34 pada 2022. (lpk/ebs)