- Tim Tvone/Wahyudi
Manajemen PT NAL Bingung Munculnya Ledakan Tambang Batubara di Sawahlunto
Padang, Sumbar - Empat hari pasca meledaknya tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL), Jumat, 09 Desember 2022 lalu, hari ini pihak perusahaan memberikan klarifikasi di Padang, Sumatera Barat. Dalam uraiannya, manajemen perusahaan tambang batubara di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto ini mengaku bingung atas munculnya ledakan tersebut.
“Semua telah sesuai Standar Operasional Prosedur atau SOP seperti yang telah dijalankan oleh Kepala Lubang pagi harinya, sebelum ledakan terjadi,” ujar Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL Dian Firdaus. Katanya, Hasil pengecekan gas di dalam lubang tambang, oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbondioksida nol, H2S nol dan CH4 juga nol.
Selain pengecekan gas, beberapa pengecekan lain juga dilakukan seperti pengecekan sistem penyangga kayu, sistem transportasi dan ventilasi.Namun diketahui sekitar pukul 08.30 WIB terjadi ledakan yang mengakibatkan tewasnya 10 pekerja. Selain 10 orang tewas, 4 orang selamat dengan kondisi seorang pekerja luka bakar serius.
“Setelah dilakukan pengecekan dan aman, masuklah pekerja yang 14 orang ini. Berselang waktu sepuluh menit baru terjadi ledakan,” ujarnya. Dian meneruskan, setelah diketahui adanya ledakan tersebut, pihaknya langsung melakukan evakuasi mandiri.
“Ternyata dari informasi Pengawas Lubang korban banyak di dalam, saya segera minta bantuan ke perusahaan tetangga, Basarnas Padang, Kepolisian dan TNI,” ujarnya. Pada pukul 10.00 WIB mulai ada korban yang keluar bisa dievakuasi.
Meski Dian menjelaskan saat beroperasi, petugasnya di lapangan sudah menjalankan SOP, namun peristiwa nahas ini diluar jangkauan mereka dan diakui, hingga saat ini manajemen PT NAL pun belum menemukan penyebab munculnya ledakan tersebut.
“Atas peristiwa tersebut, manajemen kami memutuskan untuk menghentikan segala aktifitas bertambangan di lokasi ledakan hingga batas waktu yang tidak ditentukan,” tambahnya.