- Istimewa
Difitnah Memperbolehkan Aksi Bom Bunuh Diri, UAS Beberkan Kronologisnya
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, potongan video soal isi ceramah ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS menyita perhatian publik.
Bahkan, isi ceramah UAS dipelintir sedemikian rupa apiknya oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, sehingga terkesan dirinya memperbolehkan aksi bom bunuh diri.
Padahal, isi ceramah UAS tidak ada unsur untuk mengajak umat Islam melakukan hal yang keji tersebut, seperti melakukan aksi bom bunuh diri.
"Dua hari ini video saya menjawab pertanyaan di An Nur, lebih kurang dua atau tiga tahun yang lalu diviralkan lagi. Tetapi video itu dicat atau dipotong," kata UAS yang menerangkan kronologis saat dia ceramah, seperti yang dikutip dari tayangan video diunggah akun twitter boediantar4, Senin (12/12/2022).
"Saya masih ingat, tempat dan lokasi pengajian itu di Mesjid An Nur, pada asat itu lagi kajian subuh Sabtu. Pertanyaan jemaah pakai kertas waktu itu, 'Apa pendapat ustaz tentang bom bunuh diri di Palestina' begitu bunyi pertanyaannya," sambungnya menjelaskan.
Lalu dari pertanyaan itu, ia akui, dirinya menjawab pertanyaan jemaah tersebut.
"Bahwa, jangan katakan itu bom bunuh diri, tapi katakan lah itu gerakan mati syahid. Karena saudara kita di Palestina itu buka bunuh diri, tapi dia mati syahid," ujar ustaz Abdul Somad.
"Lalu video itu dipoton ketika pada saat yang lalu ada kejadian meledak bom panci di Kampung Melayu, video itu pun viral. Lalu yang belakangan ini di Surabaya, viral lagi (video itu). Nanti ada kompor orang yang meletop, viral juga nanti," ujarnya dengan tegas.
Jadi, ia katakan, hal ini perlu diluruskan, sebab beda antara kejadian di Palestina dengan di luar Palestina. Apa bedanya? ia kakatan, karena nabi bedakan antara non muslim yang di Makkah dengan yang di Madinah.
"Di madinah nabi hidup dengan siapa? dengan bani kainuka, bani nadhir, bani quraizhah, bani kampung khaibar, itu juga non muslim, tetapi nabi hidup bersama. Sedangkan abu jahal dan abu lahab belum masuk Islam di Makkah, itu tidak," katanya.