Dua terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Bangun Tidur, Putri Candrawathi Langsung Marah ke Ferdy Sambo, Akui Tak Sudi Aib ini Diketahui Orang

Sabtu, 10 Desember 2022 - 11:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah keterangan dari terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo mengungkap isi percakapan Putri Candrawathi dengan sang mantan Kadiv Propam itu, Sabtu (10/12/2022).

Adapun Ferdy Sambo mengungkap di depan hakim bahwa sang istri, Putri Candrawathi marah besar kepadanya saat menceritakan skenario kasus pembunuhan Brigadir J.

Hakim bertanya kepada Ferdy Sambo terkait peristiwa yang terjadi tanggal 9 Juli 2022.

"Apa yang terjadi pada tanggal 9 (setelah kejadian pembunuhan di tanggal 8 Juli)," kata Hakim Wahyu, di persidangan terdakwa Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).

Kemudian Ferdy Sambo pun menceritakan aktivitas yang ia lakukan sesuai pertanyaan Hakim Wahyu.

"Begitu bangun pagi, saya bangunkan istri saya yang mulia. Istri saya menanyakan, ada apa kemarin? saya sampaikan Richard (Bharada E) menembak Yosua (Brigadir J)," kata Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, Ferdy Sambo mengatakan kepada Putri Candrawathi bahwa dia juga melapor ke Kapolri namun dengan cerita atau skenario tembak-menembak.

"Saya sudah melaporkan ke Bapak Kapolri, bahwa ini peristiwa tembak-menembak, karena kamu (Putri Candrawathi) dilecehkan Yosua (Brigadir J)," kata Ferdy Sambo.

Menurut Ferdy Sambo, mendengar keterangan itu (skenario tembak-menembak), Putri Candrawathi langsung marah besar.

"Istri saya marah yang mulia, istri saya menyampaikan 'dari awal saya tidak mau ini diketahui orang (tentang peristiwa di Magelang). Kenapa kamu libatkan saya?" kata Ferdy Sambo, menirukan perkataan Putri Candrawathi.

Tahu Putri Candrawathi marah, Ferdy Sambo saat itu mengaku memberikan penjelasan mengapa ia menggunakan skenario tembak-menembak.

"Saya bilang ke istri saya (Putri Candrawathi), tidak mungkin ada tembak-menembak tanpa ada penyebab. Yang ada di pikiran saya karena ada istri saya di situ, maka saya masukkanlah ke dalam cerita itu (tembak-menembak berdasarkan dugaan pelecehan seksual)," katanya.

Meski begitu, kata Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tetap tidak terima dengan keputusannya dilibatkan di skenario tembak-menembak.

"Saya sampaikan ke istri, bahwa saya akan bertanggung jawab, tapi saya justru merasa sangat berdosa melibatkan dia dalam skenario itu," kata Ferdy Sambo.

Sosok Wanita Menangis

Beberapa hari lalu, terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E sempat memberikan pernyataan mengejutkan tentang adanya sosok wanita yang terlihat menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo.

Saat memberikan kesaksiannya di depan Majelis Hakim, Bharada E menyebut bahwa di rumah Ferdy Sambo, di Jalan Bangka itu ada peristiwa di mana muncul seorang wanita menangis dari dalam rumah.

Hal tersebut, berawal saat Majelis Hakim bertanya terkait peristiwa apa yang membuat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo bertengkar.

"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran Putri Candrawathi dengan Ferdy Sambo?," tanya Hakim. 

Lalu Bharada E langsung menjawab pertanyaan hakim.

"Di bulan Juli, saya agak lupa tanggalnya, tapi saat itu saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir J), padahal almarhum ini ajudan ibu Putri Candrawathi, tapi karena Bang Mathius Marey menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," kata Bharada E.

"Ada kejadian tiba-tiba ibu PC turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taruh di mobil," tambah dia. 


Dua terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Bharada E. (ist)

Tak lama berselang, Putri Candrawathi langsung memanggil ketiga ajudan tersebut, yakni Bharada E, Brigadir J, dan Mathius Marey.

Kemudian, Bharada E, Putri Candrawati, Brigadir J, dan Mathius Marey langsung naik ke mobil, dan berkeliling kawasan Kemang, Jakarta Selatan.  

Kemudian, Bharada E mengatakan, setibanya Ferdy Sambo di rumah Jalan Bangka pun disebutnya dalam kondisi marah. 

Saat itu, Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah. 

“Pak Ferdy Sambo kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum (Brigadir J) bilang 'Chad nanti ada Pak Eben yang datang rekannya bapak," kata Bharada E. 

Saat itu, Bharada E pun mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah di Jalan Bangka tersebut. 

Meski begitu, selang beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul seorang wanita dari dalam rumah sambil menangis. 

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada wanita, saya gak kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," kata Bharada E.


Sosok Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Ferdy Sambo. (ist)

"Wanita itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, wanita itu naik baru pulang," lanjut dia. 

Kemudian, Bharada E mengatakan setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling. (abs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral