- Istimewa
Ternyata Ini Alasan di Balik Dahsyatnya Daya Ledak Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Investigasi atas tragedi bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Bandung menghasilkan temuan baru. Daya ledak yang begitu tinggi dari serangan teror itu menyebabkan dua korban jiwa dan 10 korban luka-luka.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim menggunakan bom panci untuk melancarkan aksinya.
Meski bom panci, Ramadhan menyebut bom yang digunakan Agus Muslim memiliki daya ledak tinggi melihat radius ledakannya yang cukup besar.
"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku adalah jenis bom panci," ujar Ramadhan dalam konferensi persnya di Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).
Serangan bom panci itu memporakporandakan bangunan depan Polsek Astana Anyar dan menyebabkan dua korban jiwa, yakni pelaku dan Aipda Sofyan Didu.
Adapula 10 orang korban luka-luka yang harus dilarikan ke rumah sakit.
"Daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan kantor Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan dan akibatnya juga selain kerusakan terhadap benda juga mengakibatkan korban jiwa," jelas Ramadhan.
"Satu anggota Polsek meninggal dunia, sembilan anggota Polsek luka, dan satu masyarakat luka," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihak kepolisian telah mengidentifikasi pelaku aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Menurutnya pelaku aksi bom bunuh diri itu beridentitas Agus Sujatno alias Agus Muslim yang merupakan eks narapidana terorisme.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun. September 2021 lalu bebas," ungkapnya.
Lebih lanjut Listyo mengatakan jika pelaku aksi bom bunuh diri itu turut serta kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat.
"Terus melakukan pendalaman proses olah TKP sedang berlangsung, tentunya dari olah TKP kita melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP," katanya.
Polisi juga sudah mengantongi 18 nama untuk dimintai keterangan terkait insiden ini. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, mengatakan bahwa pihak polisi telah memeriksa 18 orang saksi terkait insiden bom bunuh diri.
“Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman dan meminta keterangan dari 18 orang saksi,” ucap Ramadhan saat konferensi pers di Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).
Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan bahwa 18 saksi ini terdiri dari 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 masyarakat, kemudian dari 3 keluarga pelaku.
"Jadi 3 keluarga pelaku ini dimintai keterangan terkait dengan peristiwa bom bunuh diri tersebut, tentunya bila ketiga pelaku ini tidak ada keterlibatan setelah pemeriksaan akan kita kembalikan ke keluarga," tegas Ramadhan.
Sebagai informasi, jenis bom yang diledakkan di halaman Polsek Astanaanyar ini merupakan bom panci.
Daya ledak bom ini mengakibatkan beberapa bangunan di Polsek Astanaanyar rusak dan menewaskan satu anggota polisi, sementara sembilan anggota terluka dan satu warga sipil terluka.