- tim tvone/tim tvone
Ditkrimum Polda Metro Jaya Beberkan Fakta Baru Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
"Kita sementara lagi nunggu hasil daripada lab forensik kemudian daripada kedokteran forensik, phisical forensik untuk kematian mereka itu," ujar Zulpan seperti yang dilansir dari VIVA, Minggu (20/11/2022).
Tak hanya itu, ia juga memberitahukan alasan mengapa Polda Metro Jaya belum berani menyimpulkan soal penyebab kasus satu keluarga yang tewas itu, karena hasilnya belum keluar dari laboratorium forensik.
"Walaupun, masyarakat sudah banyak duga masa sih karena kelaparan kan kecil ya. Kemudian, lantas karena apa ? Kita pengen tau hasil secara ilmiah," bebernya.
Selain itu dia juga meralat pernyataan awal dua anak korban diperiksa. Ternyata yang diperiksa yakni adik korban Margaretha Gunawan (58) yang tinggal di Bekasi.
"Itu ini sebenarnya keliru wartawan, jadi itu yang di Bekasi yang tinggalnya itu adalah adik daripada ibu Margaretha," ujar Zulpan.
- Kesaksian Tukang Sampah
Sebelumnya diberitakan, seorang tukang sampah yang biasa bertugas di perumahan Citra Garden, Kalideres, Warhidin (63) sempat memberikan kesaksian tentang satu keluarga yang tewas itu.
Menurut Warhidin, terungkap bahwa satu keluarga yang tewas di Kalideres tersebut sudah tidak membayar sampah selama 6 bulan.
"Sudah enam bulan enggak bayar dia," kata Warhidin di Perumahan Citra Garden I, Kalideres, dikutip dari VIVA Jumat (18/11/2022).
Adapun Warhidin yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang sampah, yang melayani warga di sekitar kawasan kompleks Citra Garden, Kalideres itu mengaku jarang berinteraksi dengan satu keluarga yang tewas, dan mengaku hanya mengetahui wajah mereka saja.
"Masih hidup mah pernah (lihat), cuman ketemu aja, enggak ngobrol," ujarnya.
Warhidin menambahkan, interaksi antara dirinya dengan satu keluarga yang tewas di CItra Garden, Kalideres itu hanya sebatas ketika membayar iuran sampah saja.
"Waktu itu, lagi masih idup nih ya nyangkut di situ aja tuh (depan pagar rumah), di besi disangkut," katanya.
Wahridin mengatakan Rudyanto Gunawan (71), salah satu korban yang juga tewas, yang biasa membayarkan iuran bulanan sampah.
"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp30 ribu, langsung masuk," ujarnya.