- Viva.co.id
Olah TKP Temukan Barang Tak Terduga, Keterangan Saksi Jadi Bukti Sifat Asli Keluarga Tewas Kalideres
Jakarta – Publik sempat dihebohkan dengan adanya kasus satu keluarga di Kalideres tewas secara misterius.
Olah TKP Temukan Barang Tak Terduga, Keterangan Saksi Jadi Bukti Sifat Asli Keluarga Tewas Kalideres
Kasus ini sangat menyita banyak perhatian banyak orang lantaran korban ditemukan tewas dalam satu keluarga setelah dugaan awal menyatakan mati kelaparan.
Satu keluarga di Kalideres tewas secara misterius (sumber: dok ist)
Polisi kini mengungkap sejumlah temuan baru, salah satunya menjadi bukti sifat asli dari keluarga tersebut.
Sifat Asli Keluarga Tewas di Kalideres
Indonesia dihebohkan dengan kematian satu keluarga di Kalideres tepatnya di Perumahan Citra Garden, Jakarta Barat. Diketahui, keluarga tersebut ditemukan setelah tewas berhari-hari hingga aromanya tercium kuat saat warga melintas.
Baru-baru ini, Polisi ungkap temuan tumpukan sampah di rumah keluarga tewas di Kalideres, menunjukkan sifat asli keluarga, pada Kamis (17/11/2022).
Tim Gabungan Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP di rumah satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres Jakarta Barat.
Polisi menemukan adanya tumpukan sampah di rumah keluarga tersebut. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menduga dengan adanya tumpukan sampah itu diduga satu keluarga mengurung diri dari tetangga.
"Ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," kata Hengki di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu 16 November 2022.
Meski demikian, Hengki mengatakan masih mendalami temuan tumpukan sampah tersebut. Belum bisa disimpulkan apakah korban sengaja menyimpan tumpukan sampah. Dia menyampaikan keheranan mengapa satu keluarga yang ditemukan tewas membuang sampah di dalam rumah.
"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam. Jadi, bisa kita asumsikan sementara nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujarnya.
Hengki katakan dalam rumah tersebut, terdapat banyak jenis sampah. Salah satunya bungkus makanan.
"Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan (sampah sudah tersimpan berapa lama) ya. Cukup banyak ya," tutur Hengki. Terkait dugaaan satu keluarga ikut Sekte, HengkI belum bisa menjawabnya.
"Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan," ujar Hengki.
Satu keluarga di Kalideres tewas secara misterius (sumber: dok ist)
Hengki bilang hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dugaan sekte tersebut. Sementara, jenazah empat korban saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
Hengki mengatakan pihak keluarga korban mendukung setiap proses penyelidikan yang tengah dilakukan kepolisian. Hal ini ungkap penyebab kematian para korban.
"Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan (sampah sudah tersimpan berapa lama) ya. Cukup banyak ya," tutur Hengki.
Terkait dugaaan satu keluarga ikut Sekte, HengkI belum bisa menjawabnya. "Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan," ujar Hengki.
Hengki bilang hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dugaan sekte tersebut. Sementara, jenazah empat korban saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Hengki mengatakan pihak keluarga korban mendukung setiap proses penyelidikan yang tengah dilakukan kepolisian. Hal ini ungkap penyebab kematian para korban.
¨Pihak keluarga sudah informasikan. Intinya mendukung agar peristiwa ini bisa diungkap, diusut dengan sebenar-benarnya," ujar Hengki.
Kelaparan Bukan Jadi Penyebab Tewasnya Keluarga di Kalideres?
Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman terkait temuan satu keluar yang tewas di perumahan elit Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Langkah demi langkah dilakukan pihak kepolisian demi mengungkap teka-teki tewasnya satu keluarga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan membantah adanya dugaan kelaparan yang menjadi penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
"Iya, dalam arti bukan kelaparan terus mati, tapi ini masih kami dalami lebih lanjut lagi," katanya, Jakarta, Selasa (15/11/2022). Zulpan menuturkan pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
Satu keluarga di Kalideres tewas secara misterius (sumber: dok ist)
Menurutnya pihaknya tak akan terburu-buru dalam mengungkap penyebab kematian dari satu keluarga tersebut.
"Jadi, belum bisa disampaikan dulu ya. Tapi ya kemungkinannya memang ya tidak mengarah mati karena kelaparan begitu ya," ungkapnya.
Di sisi lain, pihak Polda Metro Jaya Bakal menggunakan metode scientic crime investigation (SCI) atau metode pendekatan penyidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan persis pengungkapan perkara kematian Brigadir J.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan metode tersebut dipilih guna mengungkap penyebab sebenarnya tewasnya satu keluarga tersebut.
"Saat ini Polda Metro Jaya melaksankan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian. Forensik dan medikolegal, pathologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA. Selain kedokteran forensik, Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," kata Hengki saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Kendati baru akan menggunakan metode tersebut, Hengki mengaku saat ini pihaknya tengah memperoleh sejumlah titik terang dalam kasus temuan jasad satu keluarga tersebut.
Menurutnya saat ini pihaknya terus memperdalam proses pemeriksaan terkait pengungkapan teka-teki penyebab kematian satu keluarga tersebut.
"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakbar memperoleh titik terang dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa 15 November 2022.
Diketahui, keempat jasad yang merupakan satu keluarga itu beridentiasa Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudiyanto. (ind/rka/kmr)