- ANTARA
Siaran TV Analog di Jabodetabek Hari Ini Mulai Dimatikan
Jakarta - Mulai hari ini, Selasa (2/11/2022), siaran TV analog mulai dimatikan secara bertahap. Penduduk di wilayah yang sudah melalui proses analog switch off (ASO) harus pindah menonton siaran TV digital.
Ini merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD beberapa waktu lalu.
"Peralihan ini dari (TV) analog ke digital itu akan dilaksanakan pada 2 November dan dilaksanakan secara bertahap," ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (24/10/2022) lalu.
Selain itu, sesuai Undang-Undang no. 11/2020 tentang Cipta Kerja, pemerintah wajib mulai mengalihkan siaran televisi di wilayah NKRI dari sistem analog ke sistem digital pada 2 November 2022.
(Menko Polhukam Mahfud MD. Sumber:ANTARA)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, terdapat 8 kabupaten/kota di 4 wilayah siaran yang telah dilakukan ASO pada bulan April 2022.
Selanjutnya, pada 2 November 2022, wilayah Jabodetabek yang terdiri atas 9 kabupaten/kota akan dilaksanakan ASO.
Pemerintah menyatakan televisi digital membuat masyarakat bisa mendapatkan kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih.
"Kualitas gambaran kalau TV analog ada semutnya, kalau cuaca bagus atau gangguan apa kepyur-kepyur. Kalau TV digital cling, betul-betul gambarnya bersih suaranya jernih dan canggih," kata Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti dalam webinar beberapa waktu lalu.
Efek lain dari program ASO ini, masyarakat bisa menikmati lebih banyak konten. Seperti di Kepulauan Riau yang sebelumnya hanya ada enam saluran TV, akan bisa menikmati lebih dari 20 program siaran.
Sementara itu program ASO, menurut Niken, bisa membuat frekuensi lebih efisien. Pada TV analog, satu frekuensi digunakan untuk satu saluran TV tapi pada TV digital bisa untuk 6-12 saluran.
Kepentingan ekonomi digital, industri 4.0 dan 5G juga jadi alasan ASO. Indonesia juga bakal memiliki keanekaragaman konten dan budaya di daerah bisa lebih berkembang dengan ASO.
TV digital juga dapat digunakan untuk menyiarkan peringatan dini saat terjadi bencana. Menurut Ketua KPID Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Aulia Assyahiddin, peringatan tersebut akan langsung disampaikan pada televisi masyarakat.