- Taufiq Hidayah
Belajar dari Hilangnya Gibran, Ini Loh Tiga Pantangan saat Mendaki Gunung
Garut, Jawa Barat – Ditemukannya Gibran Arrasyid (14), pendaki muda yang sempat dinyatakan hilang di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, menguak sejumlah fakta menarik yang wajib diketahui pendaki sebelum naik Gunung Guntur.
Kepada tvonenews.com, Ade Leji atau Mang Ade (55), lelaki yang dijadikan sesepuh oleh warga Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, membeberkan sejumlah pantangan yang tidak boleh dilakukan pendaki saat berada di Gunung Guntur.
Menurut lelaki yang menolak dipanggil kuncen (juru kunci) Gunung Guntur, ada tiga pantangan yang tidak boleh dilakukan pendaki saat berkemah di Gunung Guntur.
“Ke satu jangan sompral (takabur), jangan bersiul, dan jangan banyak nanya jalan," Jelas Ade.
Sebelum Gibran Arrasyid menghilang di Gunung Guntur, Mang Ade, juga sempat mengalami kejadian serupa beberapa tahun lalu.
“Saya pernah kaya Gibran, padahal saya orang sini. Beberapa tahun ke belakang saya hilang, kata keluarga. Hilangnya 7 hari, padahal seingat saya yang dialami cuma sehari itu pun yang saya rasa masih siang. Kemudian saya berhasil pulang ke rumah kata keluarga kamana wae saminggu (kemana saja se minggu), ya saya jawab seminggu gimana, sahari ah," terang mang Ade.
Sebelumnya, korban bersama rombongan pendakian berjumlah 14 orang mendaki Gunung Guntur, Sabtu (18/9) sore, kemudian berkemah di Pos 3 untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian esoknya.
Namun, saat akan melakukan pendakian kembali, korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3. Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda, barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.
Petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BKSDA, komunitas pecinta alam, masyarakat umum, maupun sukarelawan dari berbagai instansi dan komunitas melakukan pencarian. Gibran pun akhirnya ditemukan pada hari kelima pencarian. (Taufiq Hidayah/mii)