Divhubinter Polri yang membawahi Set NCB Interpol Indonesia, berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan jaringan Interpol I-24/7 dengan bekerjasama antar Satker internal Polri maupun dengan Kementerian/Lembaga terkait..
Sumber :
  • Istimewa

Divhubinter Polri Terus Berupaya untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan Jaringan Interpol I-24/7

Jumat, 28 Oktober 2022 - 10:27 WIB

Jakarta - Jaringan Interpol I-24/7 merupakan sistem jaringan komunikasi yang cepat, tepat dan aman dan bersifat global, yang dapat diakses oleh seluruh negara yang menjadi anggota Interpol dalam upaya penanggulangan kejahatan transnasional.

Mengingat pentingnya jaringan ini, maka Divhubinter Polri yang secara stuktural membawahi Set NCB Interpol Indonesia, terus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan jaringan Interpol I-24/7 dengan melakukan kerja sama baik antar Satker internal Polri maupun dengan Kementerian/Lembaga terkait. 

Pada sambutan penutupan kegiatan Refresher Training Jaringan Interpol I-24/7 yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober di El Hotel Royale, Yogyakarta, Kadivhubinter Polri, Brigjen Pol Krishna Murti, S.I.K., M.Si, dalam arahannya menyampaikan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa interoperability database sistem harus segera dibangun dan diterapkan bersama. 

Oleh karena itu, salah satu breakthrough yang akan dilakukan oleh Divhubinter Polri adalah upaya mengintegrasikan penerapan Face Recognition dengan stakeholders lainnya, baik di internal Polri maupun dengan Kementerian/Lembaga, sehingga nantinya dapat digunakan untuk mendeteksi perlintasan semua orang yang keluar/masuk wilayah Indonesia, dan dapat dengan mudah mendeteksi para pelaku kejahatan baik dalam maupun luar negeri.

Inovasi ini disambut baik oleh Ditjen Imigrasi melalui Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian yang menyampaikan bahwa saat ini sedang melakukan penerapan Face Recognition dalam Immigration Alert Surveillance System dan Border Control; Management. Upaya mengintegrasikan sistem yang ada di Imigrasi dengan jaringan Interpol I-24/7 yang ada di Set NCB Interpol Indonesia ini diharapkan dapat segera terealisasi mengingat pentingnya data pembanding Face Recognition yang ada di jaringan Interpol I-24/7, karena selama ini yang ada hanya data text.

Kegiatan Refresher Training Jaringan Interpol I-24/7 ini merupakan kegiatan penyegaran kembali kepada para operator Jaringan Interpol I-24/7 yang ada di Polda. Sebagai informasi, jaringan Interpol I-24/7 telah terkoneksi di fungsi terkait Mabes Polri dan 31 Polda kecuali 3 Polda baru (Kaltara, Sulbar dan Papua Barat). Untuk di Polda, jaringan Interpol I-24/7 terkoneksi di Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Ditnarkoba dan Ditintelkam. 

Kegiatan ini memberikan pelatihan kepada para operator tentang penggunaan Jaringan INTERPOL I-24/7 khususnya database INTERPOL yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi kejahatan transnasional karena database ini berisi informasi kriminal yang datanya berasal dari seluruh negara anggota INTERPOL. Selain itu, kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemahiran dan keterampilan para operator, memberikan informasi terkini terkait fitur baru kepada para operator, dan melatih operator yang baru/pengganti agar mempunyai pemahaman yang sama dengan operator lainnya, sehingga mereka dapat memaksimalkan pemanfaatan Jaringan INTERPOL I-24/7 di Polda-Polda

Dalam kegiatan kali ini, peserta yang mengikuti  pelatihan ini ada 44 orang dari 29 Polda yang ditunjuk oleh pimpinan sebagai operator Jaringan INTERPOL I-24/7 di Polda masing-masing.(chm)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral