- Kolase tvonenews.com
Susno Duadji Curiga Ada Kedekatan Finansial Buat Karier Irjen Teddy Minahasa Jadi Kapolda: Kok Seperti Tidak Ada Orang Lain Saja!
Jakarta - Instansi kepolisian sedang digempur berbagai masalah setelah Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa tertangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba yakni menjual 5kg sabu kepada Mami Linda. Adapun Terbaru, Susno Duadji curiga ada kedekatan finansial buat karier Irjen Teddy Minahasa jadi Kapolda, Minggu 16/10/2022)
Belum seminggu menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, Irjen Teddy Minahasa ditangkap oleh Divisi Propam Polri terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Padahal sejak menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat ia adalah sosok yang keras terhadap perjudian.
Susno Duadji Curiga Ada Kedekatan Finansial Buat Karier Irjen Teddy Minahasa Jadi Kapolda: Kok Seperti Tidak Ada Orang Lain Saja!
Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji hadir sebagai narasumber di Kabar Petang, selaku purnawirawan polri ia menilai penangkapan Irjen Teddy Minahasa ini adalah ajang pembersihkan Kapolri di ranah tubuh Polri.
"Menilai kasus ini pertama dari sudut kalau Polri betul-betul ini bersih-bersih, Sesuai dengan hasil RDP dengan Komisi III DPR, dimana Arteria hadir. Saya sambut positif, artinya Polri betul-betul mau membersihkan dari dalam karena yang menangkap kasus ini adalah Polri,"
"Jadi jenderal bintang dua pun, Kapolda pun ia tangkap dan semoga akan banyak yang ditangkap lagi. Kalau memang ada yang seperti ini, bintang dua mau bintang berapa. Kalau memang Polri betul-betul niatnya mau bersihkan dari dalam, bersihkan," ucapnya di Kabar Petang tvOne, pada Jumat 14 Oktober 2022.
Susno Duadji yang pada setiap kesempatan hadir untuk memberi kritikan dan saran untuk reformasi tubuh polri. Mengingat beberapa bulan terakhir ini Polri diterjang berbagai masalah.
"Tidak hanya kasus ganja saja atau narkoba, tapi termasuk kasus-kasus lain seperti judi kemudian kasus menerima suap dan kasus-kasus lain yang melibatkan anggota Polri harus ditindak segera," ujarnya.
Dari segala rentetan yang menjadi sorotan bagi Purnawirawan jenderal bintang tiga ini adalah pembinaan karier Polri khususnya Irjen Teddy Minahasa yang telah dimutasi hingga 3 kali jadi Kapolda. Dimulai dari Kapolda Banten, Kapolda Sumbar dan terakhir menjadi Kapolda Jawa Timur.
"Yang kedua, saya menilai perkara ini adalah bukti bahwa sistem pembinaan karier dan sistem pemutasian di Polri ini belum on. Artinya kebijakan Kapolri belum didukung oleh aparat bawahannya," ungkapnya.
"Kenapa kok orang Teddy Minahasa bisa dipromosikan sampai 3 kali jadi Kapolda. dari jabatannya strategis betul, artinya di dalam tubuh polri sendiri tidak mampu memantau karir seseorang, tidak mampu memantau kepribadian,"sambungnya.
Lebih lanjut, Eks Kabareskrim Polri tahun 2008-2009 ini menaruh curiga, apakah sistem pembinaan karier yang diberlakukan adalah karena kedekatan atau karena kemampuan finansial dari Irjen Teddy Minahasa.
"Kemudian saya bercuriga, apakah pak Teddy Minahasa ini punya kemampuan finansial yang lebih sehingga dia dipromosikan sampai 3 kali jadi Kapolda.
"Kok seperti tidak ada orang lain saja, Seorang jadi Kapolda sampai tiga kali, empat kali. Sedangkan orang lain bermimpi saja tidak boleh. Apa ini pembinaan karir?" terangnya.
Lebih lanjut, Susno Duadji berharap agar semua kejadian ini terpantau oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Apakah pak sigit tidak melihat seseorang yang sebelum di tanda tangani jadi Kapolda, bahwa dia itu sudah tiga kali jadi Kapolda, mau yang berapa kali jadi kapolres. Ya itu dipantau dong." terangnya.
Menurut Susno Duadji, Karier Irjen Teddy Minahasa moncer tapi tidak dengan prestasinya. Maka dari itu ia menilai ada yang salah sistem pembinaan karier dari polri.
"Kalau saya, kariernya moncer oke, tapi saya menilai prestasinya tidak moncer. Nah maka ini pembinaan karier di dalam tubuh Polri bukan berdasarkan prestasi tapi berdasarkan jauh dekat kayak oplet, mungkin dia karena kedekatan finansial atau kedekatan apa sehingga dengan pejabat-pejabat di Markas besar untuk mempromosikan sehingga nama dia selalu terpantau.
Penangkapan Irjen Teddy Minahasa
Berawal dari penggrebekan 41,4 kg narkoba, nama Irjen Teddy Minahasa sempat mencuat beberapa bulan lalu pasca prestasinya menangkap narkoba seberat 41,4 kg di wilayah Sumatera Barat. Narkoba jenis sabu-sabu tersebut disita dari delapan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam penangkapan tersebut, diduga Irjen Teddy Minahasa meminta barang bukti 10 kg sabu kepada seorang Kapolres. Lalu, Irjen Teddy Minahasa menjual 5 kg sabu tersebut kepada seorang.
Irjen Pol Teddy Minahasa ditangkap oleh Tim Gabungan Kadiv Propam Polri, Direktorat Narkoba Polda Metro dan Mabes Polri.
Sumber tvOnenews di Mabes Polri mengatakan penangkapan tidak sekedar pemakai narkoba tetapi lebih dari itu. Namun tidak dijelaskan maksud dari apa yang lebih dari itu.
Menurut sumber tvOnenews.com di Mabes Polri, penangkapan ini berawal dari sebuah penangkapan narkoba seberat 41,4 Kg di wilayah Sumatera Barat.
Irjen Teddy Minahasa jual 5 Kg Sabu pada Mami Linda
Dalam penangkapan itu, diduga Irjen Pol Teddy Minahasa meminta barang bukti 10 Kg sabu kepada seorang kapolres. Lalu, Irjen Teddy Minahasa menjual 5 Kg sabu tersebut kepada seorang mami.
Lalu, Irjen Teddy Minahasa menjual 5 Kg sabu tersebut kepada seorang yang disebutkan Mami Linda dengan harga Rp300 Juta.
Apesnya, Mami Linda kemudian tertangkap oleh Polisi dan setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya berujung kepada Irjen Pol Teddy Minahasa.
Sumber tvOnenews.com yang ada di Mabes Polri mengatakan bahwa Irjen Pol Teddy Minahasa menjual barang bukti 5 Kg sabu kepada Mami Linda, dengan bantuan seorang perwira menengah yang berpangkat AKBP dan alumni AKPOL 2003.
Diketahui juga bahwa Mami Linda adalah salah satu pengusaha diskotik yang ada di Jakarta.
Menurut sumber tvOnenews.com di Mabes Polri mengatakan bahwa tes urine Irjen Pol Teddy Minahasa positif
Penangkapan ini merupakan rangkaian dari penangkapan-penangkapan sebelumnya yang pada akhirnya berujung kepada Teddy Minahasa.
Kronologi penangkapan Irjen Teddy Minahasa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ist)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi penangkapan Irjen Teddy Minahasa.
Kapolri menjelaskan penangkapan Irjen Teddy Minahasa berawal dari pemberantasan narkoba oleh Polda Metro.
"Berawal dari laporan masyarakat kemudian saat itu berhasil diamankan tiga orang dari masyarakat sipil kemudian dilakukan pengembangan," kata Kapolri.
Dari pengembangan tersebut, ternyata melibatkan anggota Polisi berpangkat Bripka dan Kompol.
"Melibatkan anggota polisi berpangkat Bripka dan juga anggota polisi berpangkat Kompol jabatan Kapolsek atas dasar tersebut dan minta untuk terus dikembangkan," ujar kapolri.
"Kemudian berkembang pada seorang pengedar dan kemudian mengarah kepada personil oknum anggota polri yang berpangkat AKBP mantan Kapolres Bukittinggi," tambah Kapolri.
Dari mantan Kapolres Bukittinggi itulah diketahui adanya keterlibatan dari Irjen Teddy Minahasa.
"Dari situ kita melihat ada keterlibatan Irjen TM, " kata Kapolri.
Kemudian Kapolri menugaskan kepada Kadiv Propam untuk menjemput Irjen Teddy Minahasa dan lekas melakukan pemeriksaan. Usai terlibat dalam kasus narkoba itu, Irjen Teddy Minahasa terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). (ecp/put/ind)