- ANTARA
Kunjungan Megawati ke Batu Tulis, PDIP: The Next President Harus Satu Nafas Kepemimpinan dengan Jokowi
Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan isi pembahasan pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pertemuan tersebut membahas tentang arah masa depan Indonesia, termasuk kriteria presiden berikutnya.
"Ya kesepakatan-kesepakatan. Istilahnya bukan kesepakatan, (tapi) kesepahaman. Karena apapun Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, dan the next president (harus) satu nafas kepemimpinan, sehingga harus ada kesinambungan," jelas Hasto di Sekolah PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022).
Selain itu, Megawati dan Jokowi juga membahas terkait hal yang bersifat strategis bagi negara. Kata Hasto, di Batu Tulis itu juga sebagai tempat Megawati menyiapkan Jokowi sebagai presiden kala itu.
Sebelumnya, Megawati menemui Jokowi selama dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor, pada 8 Oktober 2022 lalu.
Hasto menyebut dalam pertemuan tersebut, Megawati pun secara khusus menyiapkan makanan untuk menjamu Presiden Jokowi penuh dengan semangat kerakyatan.
Mulai dari, jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan nasi uduk.
Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024, kata Hasto, juga tidak luput dari materi pembahasan dalam pertemuan empat mata kedua tokoh bangsa itu.
"Agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," pungkas dia.
Pertemuan Jokowi dan Megawati di Batutulis Selama 2 Jam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno putri selama dua jam di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu menyebut pertemuan membahas berbagai masalah bangsa dan negara, salah satu yang menjadi materi utama dalam pertemuan ialah terkait penanganan ancaman krisis ekonomi dan krisis pangan.
"Ibu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional," kata Hasto.
Dalam pertemuan tersebut, kata Hasto, Megawati membagikan pengalamannya saat seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis.
Hasto mengatakan dalam pertemuan empat mata itu, Jokowi pun menegaskan keseriusan Pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik.
Hasto menyebut dalam pertemuan tersebut, Megawati pun secara khusus menyiapkan makanan untuk menjamu Presiden Jokowi penuh dengan semangat kerakyatan. Mulai dari, jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan nasi uduk.
Ia mengatakan bahwa Megawati sendiri sejak bulan Maret telah menginstruksikan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, hingga porang.
“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan," katanya.
Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024, kata Hasto, juga tidak luput dari materi pembahasan dalam pertemuan empat mata kedua tokoh bangsa itu.
"Agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," ujarnya.
Hasto menjelaskan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana kontemplatif. Di mana, ujarnya lagi, dalam tradisi pemimpin yang berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, maka diperlukan suatu tradisi menyepi dan berkontemplasi.
"Guna membahas secara jernih terhadap arah masa depan bangsa dan negara. Hal itulah yang secara periodik dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi," kata Hasto.(saa/muu)