news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

KSAL pimpin acara peluncuran kapal buru ranjau di Jerman.
Sumber :
  • Miranti Hirschmann/tvOne

Kasal Pimpin Acara Peluncuran Kapal Buru Ranjau di Jerman

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin acara ship naming dua unit Kapal MCMV (Mine Counter-Measure Vessel) 60 yang diberi nama KRI Pulau Fani dan KRI Pulau Fanildo.
Kamis, 13 Oktober 2022 - 08:53 WIB
Reporter:
Editor :

Jerman - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin acara ship naming dua unit Kapal MCMV (Mine Counter-Measure Vessel) 60 yang diberi nama KRI Pulau Fani dan KRI Pulau Fanildo.

Ship launching 1 kapal di antaranya, KRI Pulau Fani, dilaksanakan dengan meriah lengkap dengan pesta kembang api di Galangan Abeking & Rasmussen (A&R), Lemwerder, Jerman, Selasa (11/10/2022).

Pemberian nama atau ship naming dua kapal tersebut secara seremonial dilaksanakan oleh Vero Yudo Margono selaku “Ibu Kandung Kapal” dengan prosesi pemotongan tali pengikat untuk pemecahan kendi ke badan kapal KRI Pulau Fani.

Selanjutnya, Istri Wakil Menteri Pertahanan Metty Herindra bersama Vero Yudo Margono menekan tombol pembukaan nama kapal.

Sementara itu, pelaksanaan ship launching Pulau Fani ditandai dengan memotong tali tambat kapal dengan menggunakan kapak oleh Kasal Laksamana Yudo.

Kedua kapal jenis MCMV buatan A&R ini dilengkapi dengan sistem buru ranjau modern.

Kedua kapal buru ranjau ini akan melengkapi armada Satuan Ranjau TNI Angkatan Laut. 

Kapal ini memiliki beberapa keistimewaan di antaranya berbahan baja non magnetik yang memiliki degaussing system untuk mengurangi kemagnetan kapal dan dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Lalu, dimensi yang lebih besar dengan panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter memiliki peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.          

Kapal ini juga memiliki ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk identifikasi dan netralisasi ranjau serta AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Kemudian, kapal dilengkapi dengan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk perburuan dan penyapuan ranjau.

Pembangunan kapal perang secara berkelanjutan ini merupakan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut yang berkomitmen meningkatkan dan mengembangkan kekuatan dan kemampuan pertahanan secara profesional, khususnya pertahanan matra laut yang syarat dengan teknologi dan perkembangannya sangat dinamis.

Kasal Laksamana Yudo menjelaskan urgensi pengadaan kedua kapal tersebut adalah disebabkan Indonesia memiliki laut yang sangat luas di mana 2/3 wilayah Indonesia terdiri dari lautan yang masih banyak terdapat ranjau laut peninggalan perang dunia ke-2.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral