- Istimewa/Tangkapan Layar dari Instagram Jokowi
Diisukan Ijazah Jokowi Palsu, Rektor UGM Beberkan Buktinya
Jakarta - Baru-baru ini diisukan ijazah milik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) adalah palsu. Isu itu pun beredar di media sosial hingga viral. Bahkan, isu itu menyita perhatian publik hingga Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan, putra sulung Jokowi itu pun menanggapi isu tersebut, dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ova Emilia pun memberikan tanggapan soal itu hingga membeberkan buktinya, pada saat konferensi pers, di UGM, Selasa (11/10/2022).
Ia menyebutkan, bahwa pada tahun 1985 pembuatan ijazah belum terkomputerisasi. Namun pada saat itu, ia jelaskan, ijazah yang diterbitkan UGM masih menggunakan tulisan tangan
"Pada waktu sebelum komputerisasi, kelulusan ijazah menggunakan tulis halus. Sehingga kadang-kadang ada perbedaan satu dengan yang lain, tapi kami tetap punya dokumen aslinya," ujar Prof Ova, seperti yang dilansir dari media sosial instagram jayalah.negeriku, Selasa (11/10/2022).
Bahkan, Prof Ova juga menegaskan, bahwa mantan Wali Kota Solo itu, Jokowi, pernah menempuh pendidikan di UGM dana Jokowi adalah alumni program studi S1 di Fakultas Kehutanan, UGM, angkatan tahun 1980.
"Kedua, Bapak Ir Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM pada tahun 1985, sesuai ketentuan dan buktik kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki," ungkapnya.
Kemudian dijelaskannya, atas data yang dimiliki pihak UGM, yang terdokumentasi dengan baik, bahwa pihak UGM menyatakan keaslian ijazah sarjana S1, Ir Joko Widodo dan bersangkutan benar-benar lulusan dari Fakultas Kehutanan UGM.
"Jadi dengan demikian, kami sampaikan informasi dan penjelasan ini, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih," pungkasnya.
Sementara, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menambahkan, pihaknya telah membandingkan ijazah Jokowi dengan ijazah milik teman-teman satu angkatan yang lulus di tahun bersamaan. Hasilnya ijazah tersebut sama persis.
"Kami sudah mencoba melihat mengenai format ijazah yang diterima Jokowi dengan teman satu angkatan yang lulus bersamaan. Di situ persis formatnya sama ditulis dengan tulisan tangan halus. Kalau untuk fakultas lain saya tidak tahu pasti tapi di Fakultas Kehutanan seragam," ungkap Sigit.
Untuk diketahui, sebelumnya beredar soal pemberitaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Gugatan itu terkait dengan dugaan ijazah palsu yang digunakan Jokowi saat mendaftarkan pemilihan presiden pada periode 2019-2024.
Kemudian, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengaku bosan menanggapi isu ijazah palsu Presiden Jokowi yang kembali muncul akhir-akhir ini.
"Isunya muncul terus. Tanya yang bikin isu. Nganti bosen nanggepi aku (Saya sampai bosan menanggapi)," ujar Gibran, Senin (10/10/2022).
Menurut putra sulung Jokowi itu, bantahan yang berkali-kali disampaikan akan menjadi sia-sia, apabila berhadapan dengan pihak yang tidak menyukai ayahnya.
Bahkan ia juga beberkan, bila memang Presiden Jokowi hanya mengandalkan ijazah palsu, tidak mungkin lolos pendaftaran pada berbagai kontestasi politik yang diikutinya mulai dari pemilihan Wali Kota Surakarta, pemilihan Gubernur DKI Jakarta hingga pemilihan Presiden 2014.
"Sekarang daftar wali kota, gubernur ora nganggo ijazah meh nganggo opo? Nganggo godong pisang po piye. Ora to yo, mosok meh ngapusi pendaftaran presiden (Tidak pakai ijazah terus pakai apa? Apa pakai daun pisang? Kan tidak, masa mau berbohong pendaftaran presiden)," cetusnya.
Gibran memastikan ijazah yang dimiliki ayahnya sah dan sudah sesuai. "Riwayat pendidikan Pak Jokowi ya sesuai itu," katanya.
Bahkan, Mantan Kepala SMAN 6 Surakarta, Agung Wijayanto juga memastikan ijazah yang dimiliki Presiden Jokowi adalah asli. Ia menegaskan bagi siapa saja yang meragukan keaslian ijazah Presiden Jokowi bisa datang langsung ke SMAN 6 Surakarta.
"Kalau yang begini-begini saya tidak mau menanggapi berlebihan. Begini saja, kalau ada yang ragu silakan datang dan cek ke SMAN 6 Surakarta. Dokumennya ada di sana," beber Kepala SMAN 6 Surakarta periode 2015-2020 itu. (ant/nsi/Aag)