- kolase tim tvonenews.com
Kamaruddin Simanjuntak Meminta Maaf Soal Kasus Brigadir J: Saya Memohon Maaf Belum Bisa Memenuhi Harapan Masyarakat
Jakarta – Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J atau Brigadir Yosua menyampaikan permintaan maaf, dia merasa belum bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia untuk mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
Kamaruddin Simanjuntak Meminta Maaf Soal Kasus Brigadir J: Saya Memohon Maaf Belum Bisa Memenuhi Harapan Masyarakat
Dalam video yang diunggah kanal Youtube Uya Kuya, pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak meminta maaf karena harapan masyarakat Indonesia soal kasus pembunuhan Brigadir J belum bisa terpenuhi.
¨Saya atas nama penasihat hukum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga negara Indonesia karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat,” ujar Kamaruddin dikutip dari kanal Youtube Uya Kuya.
Kamaruddin Simanjuntak dan Brigadir J (sumber: kolase tim tvonenews)
Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan bahwa ayah dari Brigadir J, Samuel Hutabarat sudah lelah dan mengikhlaskan kepergian anaknya.
¨Kemarin ketika saya ke Jambi beliau berpesan, sudah cukup kamu sudah capek Pak. Kami mendengar saja capek, demikian juga masyarakat bilang mengikuti saja capek apalagi bapak yang melakukan. Saya sudah berjuang dengan mengorbankan baik pikiran, materi maupun waktu. Saya membiayai semua perkara ini, tapi saya tidak bermaksud mengungkit-ungkit itu,¨ sambungnya.
Bukan Kuat Ma´ruf tapi Brigadir J yang Jadi ´Orang Ketiga´, Benarkah?
Sebuah pengakuan yang mengejutkan datang dari istri eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi terkait keterlibatan dia pada kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebagai tersangka, Sabtu (17/9/2022).
Ya, pada kasus pembunuhan Brigadir J itu, Ferdy Sambo disebut-sebut saat itu terpancing emosinya setelah mendengar bahwa sang istri, Putri Candrawathi mendapat perlakuan pelecehan seksual dari ajudannya, Brigadir J.
Buntut emosi yang memuncak, Ferdy Sambo pun memilih untuk menghabisi Brigadir J yang dianggap sudah berkhianat karena berani melecehkan sang istri, Putri Candrawathi, namun bukan melalui tangannya sendiri, melainkan melibatkan ajudannya yang lain, yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Fakta yang terungkap, Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak mati Brigadir J dengan dorongan cerita bahwa Brigadir J sudah melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu disebut telah melecehkan Putri Candrawathi.