- Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI
Kisah Jenderal Nasution yang Harus Tiarap di Lantai Mobil Saat Meloloskan Diri dari Penculikan G30S PKI
Begitu Untung menyiarkan susunan Dewan Revolusi pada pukul 14.00, Nasution memutuskan bahwa harus diambil tindakan cepat dan langsung terhadap Letkol Untung di semua front oleh Angkatan Darat dan bahwa angkatan-angkatan lain harus diperintahkan untuk ikut serta.
Hari pertama G30S PKI, dengan cepat Nasution dan Soeharto berhasil memegang kendali di lapangan, pada petang harinya stasiun RRI direbut oleh pasukan RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.
Usai RRI berhasil direbut, teks pengumuman pertama yang dibacakan Soeharto kepada rakyat adalah mengutuk kudeta yang dilakukan oleh Letkol Untung, bahwa GESTAPU telah menculik enam jenderal dan merebut kekuasaan negara, tetapi Presiden selamat dan situasi di Jakarta dan provinsi berada di bawah kendalinya.
Ia selanjutnya mengatakan bahwa ia telah mengambil alih komando Angkatan Darat (AD) untuk sementara, dan bahwa Angkatan Laut dan Kepolisian bekerja sama dengan AD untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
Baca Juga: Ketika Pasukan G30S PKI yang Kelaparan Jatuh ke Pelukan Jenderal Soeharto
Siaran ini jelas membawa dampak yang sangat besar di propinsi-propinsi, karena memberi tahu kelompok-kelompok pemberontak di situ bahwa GESTAPU di ibukota telah tumbang.
Akibatnya, kelompok-kelompok yang belum memulai operasi menghentikan persiapan-persiapannya, sedangkan kelompok-kelompok yang sudah merebut kekuasaan mulai mundur untuk menghapus jejak.
Foto: Suasana pemakaman korban G30S PKI (Dok.Film Pengkhianatan G30S PKI)
Setelah siaran radio Soeharto itu, Nasution, sebagai Menko Hankam/ KASAB memerintahkan Angkatan Laut dan Kepolisian untuk bekerja sama penuh dengan AD, sekarang di bawah Jenderal Suharto, untuk menumpas GESTAPU di ibukota dan di seluruh negeri.
Hari itu, Nasution berada di Kostrad sampai sekitar 01.00 pada 2 Oktober, dan mendapat laporan tentang kekalahan GESTAPU di Semarang, Bandung, Yogyakarta, Solo dan tempat-tempat lain.
Pada hari kedua, pasukan RPKAD dan batalyon lainnya yang telah dikonsolidasikan oleh Kostrad kemudian menyerbu dan merebut kawasan Halim, jantung operasi G30S PKI. Suasana saat RPKAD menyerbu Halim itu juga diungkapkan Suparjo dalam suratnya kepada Omar Dhani.