- VIVA
Menantu Jokowi vs Gubernur Sumut, Akademisi: Jangan Sampai Bernuansa Politis
Medan, Sumatera Utara - Memang bukan yang pertama kali Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Walikota Medan, Bobby Nasution perang urat saraf. Namun kali ini dua orang tokoh utama pemerintahan di wilayah Sumatera Utara kembali berseteru pada penanganan terkait pendataan pasien Covid-19.
Gubernur Edy belum lama ini menilai bahwa ada beberapa kota yang data penanganan Covid-19 nya semrawut. Dalam pernyataannya tersebut, Edy sempat menyebut Kota Medan sebagai salah satu daerah dengan data Covid yang berantakan.
Ucapan itu langsung dibalas oleh Walikota Medan Bobby Nasution pada Sabtu (11/9) kemarin saat melakukan peninjauan banjir di Jalan Ampera, Kecamatan Medan Tembung. Ia menyebut, data semrawut itu diakibatkan umpan data dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang tidak lancar.
"Kita akui belum semua data bisa kita input karena terkendala dengan data yang langsung masuk ke Pemprov Sumut. Ketika kami minta data itu, sulitnya minta ampun," kilah Bobby.
Hal ini merupakan kesekian kalinya mantan Pangkostrad dan menantu Presiden Joko Widodo tersebut berseteru. Pengamat politik Sumatera Utara, Arifin Saleh Siregar pun menegaskan agar kiranya perdebatan atau saling bantah terkait data penanganan Covid-19 tersebut dapat diminimalisir oleh kedua pimpinan daerah. Dirinya menuturkan kedua pimpinan tersebut harus saling berkoordinasi agar tidak terjadi miskomunikasi ataupun lost contact.
" Harus juga dibangun kesepahaman bahwa Kota Medan ini etalasenya Sumut, wajahnya Sumut. Jadi penanganan Covid-19 harus sama-sama dioptimalkan. Harus ditingkatkan kolaborasi antara Pemko Medan dan Pemprov Sumut," tuturnya.
Disamping itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini juga menegaskan jangan sampai penanganan Covid-19 ini dibawa ke ranah politik dan dikondisikan menjadi konsumsi politik. Dirinya juga menekankan bahwa Covid-19 ini masalah besar dan masalah nyawa. Oleh sebab itu penanganannya harus total dan secara bersama-sama. (bahana/afr)