news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

BRIN Kolaborasi Riset Bersama Negara-negara Anggota G20.
Sumber :
  • Antara

BRIN Kolaborasi Riset Bersama Negara-negara Anggota G20

BRIN akan gelar kolaborasi antarperiset di Negara-negara anggota G20. Kolaborasi ini penting untuk menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati yang terancam
Jumat, 26 Agustus 2022 - 18:32 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar kolaborasi antarperiset di Negara-negara anggota G20. Kolaborasi ini penting untuk menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati yang kini tengah terancam melalui sharing fasilitas, infrastruktur, dan pendanaan.

“Satu salah satu masalah global yang paling penting saat ini adalah hilangnya keanekaragaman hayati atau biodiversitas,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Kerangka kolaborasi ini akan disusun BRIN bersama negara-negara anggota G20 dalam acara 2nd Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG), pada 25 Agustus 2022 di Hotel JW. Marriott, Jakarta. 

Kegiatan ini mengusung tema Enhancing Collaboration on Research and Innovation through Sharing Facilities, Infrastructure, and Funding.

Laksana mengatakan, membangun ekosistem penelitian dan inovasi yang kuat adalah salah satu agenda penting presidensi G20 dalam merespon krisis dan tantangan global. Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, negara anggota G20 perlu menunjukkan kepemimpinan dan kolaborasi yang kuat dalam riset serta inovasi sebagai penggerak dalam menemukan solusi untuk masalah global.

Hilangnya keanekaragaman hayati, kata Laksana, berdampak negatif pada ekosistem bumi, karena mengancam kesejahteraan, kemakmuran dan keamanan manusia. Kondisi ini semakin memburuk dari waktu ke waktu akibat pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan bersifat irreversible.

Menurut Laksana, penduduk bumi perlu bertanggung jawab untuk mengambil sikap dalam memastikan penggunaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. 

“Serta mencari solusi untuk menekan hilangnya keanekaragaman hayati,” ujar Kepala BRIN itu.

Sebagai negara dengan lahan gambut tropis terbesar di dunia, Indonesia telah mengkonservasi dan merestorasi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. 

“Indonesia menjadi contoh bagi dunia untuk memulihkan 3,6 juta hektar ekosistem lahan gambut di tahun 2020, dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta dan masyarakat,” ujarnya.

Namun, riset dan inovasi dalam ilmu bioteknologi yang lebih maju masih diperlukan. Kondisi ini juga dirasakan negara anggota G20 lainnya, sehingga diperlukan inisiatif dalam pengembangan kapasitas dan kolaborasi penelitian untuk berbagi pengetahuan serta transfer teknologi antar negara.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral