- dok istimewa
Ketua IPW Diintai ´Keselamatan Saya Pasrahkan Kepada Tuhan´, Ada Upaya Irjen Ferdy Sambo dan Kawan-Kawan Buat Perlawanan Balik Kasus Brigadir J
Jakarta – Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso berbicara soal perlawanan balik Irjen Ferdy Sambo dan kawan-kawan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Dalam wawancara dengan TvOne, Sugeng mengungkapkan bahwa ada yang mengintai keselamatannya, namun dirinya hanya berpasrah kepada Tuhan.
Ketua IPW Diintai ´Keselamatan Saya Pasrahkan Kepada Tuhan´, Ada Upaya Irjen Ferdy Sambo dan Kawan-Kawan Buat Perlawanan Kasus Brigadir J
Sebelumnya, Muhammad Burhanuddin selaku pengacara Bharada E mengungkapkan detik-detik sebelum penembakan Brigadir J, saat itu Irjen Ferdy Sambo yang berada di TKP memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dalam posisi jongkok.
“Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Riki disuruh panggil Yoshua. Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok (Brigadir J). Informasi dari Bharada E yang suruh Brigadir J jongkok adalah si bosnya, ya seorang atasannya di sana (Ferdy Sambo),” beber Pengacara Bharada E, M Burhanuddin di acara Indonesia Lawyers Club seperti yang dikutip tvonenews.com, Sabtu (13/8/2022).
Jadi, ia sebutkan, yang berada di dalam tempat kejadian itu termasuk Brigadir J dan yang lainnya saat ini sudah jadi tersangka semua. Namun, Ibu PC pada saat kejadian ada di dalam tetapi bukan di tempat kejadian melainkan berada di dalam kamar.
Burhanuddin menambahkan, dari informasi yang didapatnya, di dalam tempat kejadian tersebut ada Ferdy Sambo (FS), Riki, Bharada E dan Almarhum Yoshua.
Selanjutnya, saat disinggung apakah Brigadir J dieksekusi saat jongkok? Pengacara Bharada E itu beberkan, sebelum dieksekusi, rambut Brigadir J sempat dipegang, lalu Bhrada E diperintahkan untuk menembak Brigadir Yoshua.
“Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak. Woy tembak, tembak, tembak gitu,” ungkap M Burhanuddin.