- Kolase tvonenews.com
Sah! Bharada E Ditetapkan Tersangka Kasus Kematian Brigadir J, Bareskrim Polri akan Periksa Irjen Ferdy Sambo
Jakarta - Perkembangan kasus baku tembak antar polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo pada tanggal 8 Juli 2022, Sah! Bharada E ditetapkan tersangka Kasus kematian Brigadir J, Bareskrim Polri akan Periksa Irjen Ferdy Sambo.
Setelah 26 hari usai kejadian, kini Sah! Bharada E ditetapkan tersangka Kasus kematian Brigadir J, Bareskrim Polri akan Periksa Irjen Ferdy Sambo sebagai lanjutan proses penyidikan.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dir Tipidum) Bareksrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengumumkan penetapan tersangka ini, setelah dilakukan gelar perkara dan pemeriksaan 42 orang saksi.
"Berdasarkan rangkaian penyelidikan dan penyidikan yang sudah dilaksanakan tahun ini oleh tim khususnya oleh Bareskrim Polri, di mana sampai dengan hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan kepada 42 orang saksi,"Kata Dir Tipidum Barekrim Polri pada jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (3/8/2022).
Sebanyak 42 orang saksi itu termasuk di didalamnya ahli biologi, kimia forensik, dan metalurgi balistik, IT Forensik dan Kedokteran Forensik.
"Termasuk telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah barang bukti, baik berupa alat komunikasi, CCTV dan barang bukti yang ada di TKP sudah diperiksa atau diteliti oleh laboratorium forensik maupun yang sedang dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik,"ucapnya.
Dari hasil rangkaian penyelidikan dan penyidikan yang sudah melakukan gelar perkara Timsus Barekrim Polri, hasilnya penyidik menetapkan Bharada E sebagai tersangka.
"Penyidik sudah melakukan gelar perkara dan pemeriksaan saksi juga, sudah kita anggap cukup, untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka dengan sangkaan pasal 338 KUHP jo pasal 55 dan 56 KUHP," ucap Dir Tipidum dalam jumpa pers di tayangan Youtube tvonenews.
Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengaku pemeriksaan dan penyidikan tidak berhenti sampai disini dan akan berkembang, mengingat masih ada beberapa saksi akan dilakukan pemeriksaan beberapa hari ke depan.
Disingung oleh rekan media mengenai keberadaan Bharada E, Dir Tipidum menyebut bahwa kini Bharada E sedang berada di Bareskrim Polri.
"Bharada E sekarang di Barekrim Pidum, setelah ditetapkan sebagai tersangka, tentu akan dilanjutkan dengan pemeriksaan sebagai tersangka dan langsung akan kita tangkap dan akan langsung ditahan."ungkap Dir Tipidum.
Lebih lanjut, Brigjen Pol Andi Rian menyebutkan bahwa penetapan tersangka ini terkait atas laporan dari Pengacara keluarga Brigadir J atau Brigpol Nofryansyah Yosua Hutabarat, dimana 11 orang pihak keluarga termasuk dalam pemeriksaan saksi.
Namun, sampai dengan saat ini Ibu Putri Candrawati, belum bisa dilakukan pemeriksaan, sedangkan untuk Kadiv Propam Polri nonaktif Ferdy Sambo dijadwalkan besok jam 10.00 WIB jalani pemeriksaan oleh pihak penyidik Bareskrim Polri.
Hingga kini buntut atas aksi penembakan antar polisi itu, 3 Perwira Polisi nonaktifkan langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. untuk menghindari konflik kepentingan dan agar kasus ini menjadi lebih terang benderang.
Diantaranya adalah Irjen Pol Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto selaku Kapolres Metro Jakarta Selatan dan Brigjen Pol Hendra Kurniawan sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal Polri (Karo Paminal).
Bahkan Kapolri membentuk tim khusus yang diketuai langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono
Mendapat Perhatian oleh Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji
Sebelumnya, Susno Duadji memberikan alasan mengapa ia memiliki pikiran bahwa pengungkapan kasus Brigadir J mudah diungkap karena semua jelas dari TKP, barang bukti, mengaku menembak hinga alat bukti ada semua.
"Kenapa? Saya katakan berkali-kali tkp-nya jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku "menembak" jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum akan jelas, jadi jelas ceritanya ini,"jelasnya
Semuanya jelas tapi kenapa sampai berlarut-larut hingga mendapat sorotan dari masyarakat bahkan presiden sampai meminta atau memberikan instruksi khusus untuk mengusut tuntas kasus ini.
Lebih lanjut Susno Duadji menjelaskan mengapa kasus ini sedikit berlarut-larut dan sedikit terhambat karena semua yang terlibat dari korban, saksi adalah dari Kepolisian jadi ada hambatan psikologis.
"Karena ada hambatan psikologis ya karena ini terjadi di rumah Jenderal, kemudian di situ jenderalnya ada, di situ Ibu (istri ferdy sambo) ada, disebutkan juga ajudan, disebutkan juga ada sopir dan mereka polisi semua, di rumah dinas polisi, nah ini bisa menjadi hambatan psikologis, Tetapi semua ini akan terjawab manakala ada kejujuran dan moral itu selesai,"ujarnya. (ind)
Jangan Lupa Tonton dan Subscribe tvOneNews