- TvOne
Dalam Rangka Indonesia Mendukung IKN, PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik Siapkan Berbagai Aspek Penopang
Saat ini Sulbar tengah berupaya merubah mindset ASN yang lebih cenderung membelanjakan dana yang tersedia saja daripada menggali potensi-potensi daerah.
Menurutnya, Indonesia tidak akan bisa mendapatkan hasil yang bagus jika SDM yang ada hanya apa adanya. Belum lagi merubah mindset yang selama ini terbangun hanyalah sebatas ukuran jabatan dan pangkat.
"Ke depannya kita mendorong ASN itu ditanya Anda keahliannya apa, Anda bisa menghasilkan apa. Ke depan kita harus hilangkan sekat-sekat struktural itu," jelasnya.
ASN dianggap harus mampu membaca keinginan dari ivestor dan mampu membaca keinginan pasar. Hal itu harus dilakukan dengan cara mencari SDM yang bagus sebagai pelayan yang baik, yang mampu menyampaikan potensi Sulbar.
"Pelayanan kita permudah. Kita menghilangkan sekat-sekat yang selama ini membuat ASN telat dan membuat investor lama untuk mengurus izin," lanjut Akmal lagi.
Ditanyai mengenai BUMD untuk mendukung IKN, ia berharap BUMD dapat menjadi ujung tombak agar sumber daya yang ada dapat bekerja sama dengan investor bisa menghasilkan pendapatan bagi Sulbar.
Selanjutnya terkait isu krisis pangan yang kini tengah hangat, Akmal Malik mengatakan suplai pangan yang dibutuhkan oleh Kalimantan itu biasanya melalui Sulawesi. Sulbar memiliki lebih dari 50.000 potensi beras, 350.00 ton jagung, 15.000 potensi tuna yang dikirim selama satu tahun.
Dengan banyaknya potensi tersebut, ia lagi-lagi mempermasalahkan tentang SDM yang kini masih berskala kecil.
"Saya sekarang meminta masing-masing perangkat daerah untuk membinta 5 hektare tanah-tanah yang terlantar. Nantinya masing-masing OPD membantu membina kelompok-kelompok tani,"
Ia menyebut kini ada 65 kelompok tani yang tengah mengelola 15.000 hektare lebih tanah terlantar tersebut. Tak hanya itu, adapula 130.000 hektare lahan hutan sosial yang sangat memiliki potensi untuk dikelola.
Terkait Festival Sandeq yang kini tengah menjadi perbincangan. Akmal Malik mengatakan istilah tersebut diambil dari kapal tradisional suku Mandar yang kecil, ramping naun berani menghadapi tantangan laut.
"Saya arahkan untuk IKN, karena IKN adalah masa depan Sulbar. Kita ingin memberikan dukungan kepada IKN."