- Istimewa
Alami Trauma, Vera Simanjuntak Ungkap Pesan Terakhir Kekasihnya Brigadir J, 17 Menit Sebelum Tertembak Dia Bilang Begini…
Jakarta – Sosok wanita cantik bernama Vera Simanjuntak menjadi sorotan publik pasca insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui, Vera Simanjuntak adalah kekasih dari Brigadir J yang tewas ditembak Bharada E pada Jumat (8/7/2022). Vera didampingi 2 pengacaranya yakni Ramos Hutabarat dan Ferdi untuk memenuhi panggilan untuk pemeriksaan di Mapolda Jambi pada Minggu (24/7/2022).
Vera Simanjuntak Ungkap Pesan Terakhir Kekasihnya Brigadir J, 17 Menit Sebelum Tewas Dia Bilang Begini…
Dalam pemeriksaan tersebut, Vera Simanjuntak dicecar 32 pertanyaan selama 5 jam. Ponsel milik Vera juga disita sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penembakan kekasihnya, Brigadir J.
¨Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama 2 hari, penyidik menanyakan terkait percakapan terakhir mereka," ujar kuasa hukum Vera Simanjuntak, Ramos Hutabarat pada Minggu (24/7/2022).
Ferdi selaku kuasa hukum Vera Simanjuntak menyampaikan bahwa kliennya sempat mengalami trauma usai insiden yang menewaskan Brigadir J.
¨Klien kita (Vera Simanjuntak) sempat alami trauma,¨ pungkas Ferdi.
Ferdi juga mengungkapkan bahwa pada hari terjadinya insiden yang menewaskan Brigadir J, korban sempat berkomunikasi dengan Vera Simanjuntak yakni pada Jumat (8/7/2022) pukul 16.43 WIB.
Lalu, 17 menit kemudian tepat pada pukul 17.00 WIB Brigadir J dikabarkan tewas tertembak. Menurutnya, komunikasidengan Vera Simanjuntak dilakukan tanpa ada tanda kejanggalan, Brigadir J hanya bertanya kabar seperti biasanya.
¨Dia (Brigadir J) berkomunikasi seperti biasa, tak ada yang aneh hanya tanya-tanya kabar," ungkapnya.
Ramos Hutabarat menambahkan bahwa sebelumnya Brigadir J memang sempat curhat kepada Vera Simanjuntak bahwa dirinya sedang memiliki masalah.
¨Memang ada komunikasi dengan Vera bahwa korban sedang ada dalam masalah,” kata Ramos.
Sebelumnya, pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengaku memiliki rekaman elektronik adanya ancaman pembunuhan. Pihaknya menyebut sebelum tewas Brigadir J sempat menghubungi seseorang sambil menangis lantaran ketakutan.
"Kami dapat rekaman elektronik dari orang kepercayaannya (Brigadir J). Dalam video itu, dia menangis karena tahu ada ancaman akan dibunuh," ungkap Kamaruddin Simanjuntak saat dihubungi tvonenews, Minggu (24/7/2022).
Hal itu semakin meyakinkan adanya dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Pasalnya, bukti rekaman elektronik tersebut terjadi tepat sehari sebelum kejadian yakni Kamis (7/7/2022).
"Pada sehari sebelum kejadian pembunuhan, tepatnya tanggal 7, dia (Brigadir J) curhat sampai mengucapkan kalimat terakhir. Itu artinya dia tahu bakal dibunuh, ancamannya, dia akan dihabisi hingga dibunuh," pungkasnya.
Diketahui, Brigadir J tewas tertembak setelah diduga melakukan pelecehan dan penondongan senjata apa terhadap Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo. Bharada E yang berusaha menolong, melepaskan tembakan hingga Brigadir J berujung tewas. (rka)