Tenaga Ahli Menteri ESDM sekaligus Chair of Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi saat membuka webinar bertajuk "Youth Actions in Mitigating Climate Change" di Jakarta, Jumat (22/7/2022)..
Sumber :
  • antara

Pemerintah Perkuat Kontribusi Pemuda di Sektor Energi dalam Menangani Krisis Iklim

Sabtu, 23 Juli 2022 - 23:31 WIB

Jakarta - Pemerintah terus memperkuat kontribusi pemuda di sektor energi dalam menangani krisis iklim dan percepatan proses transisi menuju energi bersih. Tenaga Ahli Menteri ESDM sekaligus Chair of Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan bahwa penanganan perubahan iklim membutuhkan keterlibatan anak muda, termasuk masa depan pengelolaan sektor energi.

“Dampak perubahan iklim sudah kita rasakan bersama. Penanganannya tidak bisa ditunda. Selain membangun kesadaran di masyarakat, sudah saatnya anak muda memberikan aksi nyata untuk mencari solusi bersama,” kata Yudo saat membuka webinar bertajuk Youth Actions in Mitigating Climate Change di Jakarta, Jumat, 22 Juli 2022.

Seminar itu digagas Kementerian ESDM dan USAID-Sustainable Energy for Indonesia's Advancing Resilience (USAID-SINAR) sebagai bagian menyukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022. 

Saat ini, kesadaran pentingnya pemahaman mengenai isu perubahan iklim terus ditingkatkan oleh seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah pun tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong peran anak muda terlibat langsung dalam penanganan krisis iklim dan percepatan transisi energi bersih.

Menurut Yudo, isu perubahan iklim maupun transisi energi yang menjadi isu global mulai banyak diminati oleh generasi milenial dan generasi Z. Ia mengamati fenomena akan maraknya komunitas penggerak maupun usaha rintisan (startup) di bidang EBT. 

“Hal ini merupakan sinyal yang baik dalam meningkatkan peran anak muda dalam mewujudkan transisi energi Indonesia," tuturnya.

Pemerintah, kata Yudo, berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29-41 persen pada 2030. Pada sektor energi, Indonesia memasang target penurunan emisi GRK sebesar 314-446 juta ton CO2 pada 2030, melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih. “Ini sesuai amanat UU No 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement,” ujarnya.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral