Ketua RT 05/01 Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto.
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Polisi Tanggapi Kemarahan Pak RT Soal Polisi Berpakaian Preman Ganti Decoder CCTV di Pos Satpam: Ya Kami Ganti, tapi. . .

Jumat, 15 Juli 2022 - 11:44 WIB

Jakarta - Ketua RT 05/01 Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84) mengaku kecewa pada pihak kepolisian yang secara sepihak mengganti decoder kamera CCTV yang berada di pos satpam kompleks.

Seno mengatakan, decoder CCTV di Pos Satpam komplek tersebut diganti pihak kepolisian sehari setelah insiden adu tembak di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Decoder CCTV diganti Sabtu (9/7/2022), dari mereka (polisi) yang datang enggak pakai seragam. Saya tersinggung juga. Terang-terangan saja saya, enggak ada laporan, memerintahkan satpam seenaknya saja tanpa ada laporan RT," katanya saat ditemui di kediamannya yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, Rabu (13/7/2022).

Seno menjelaskan di pemukiman itu terdapat sejumlah kamera CCTV yang terpasang pada Pos Satpam.

Ia juga menegaskan bahwa alat decorder sejumlah kamera CCTV yang ada di permukiman itu bersumber di Pos Satpam setempat

"Pusat CCTV di Pos semua. Yang ganti dari mereka (polisi), saya tahunya hari Senin (11/7/2022)," katanya. 

(CCTV kediaman Irjen Ferdy Sambo. Sumber: tim tvonenews - Julio Saputra)

Seno mengatakan saat kejadian yang berlangsung pada Jumat (8/7/2022) itu, tak ada satupun warga maupun satpam yang mengetahui adanya insiden adu tembak tersebut. 

Menurutnya para warga dan satpam mengaku sempat mendengar suara letusan dari kediaman Irjen Ferdy Sambo. Namun, warga dan satpam mengira suara ledakan tersebut bersumber dari ledakan petasan. 

"Jadi semuanya pada saat itu menyadari, mereka menganggap petasan bukan tembakan sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu biasa-biasa saja," katanya. 

Polisi Benarkan Ganti Decoder CCTV Kompleks

Sebelumnya, dikabarkan bahwa decoder CCTV yang berada di Pos Satpam Kompleks Perumahan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo telah diganti oleh polisi tak berseragam, tepat sehari setelah tewasnya Brigadir J.

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto membenarkan hal tersebut.

Polisi mengakui mengganti decoder CCTV Pos Satpam di kompleks Perumahan Kadiv Propam, tepat sehari setelah insiden baku tembak Brigadir J dan Bharada E.

Budhi mengungkapkan bahwa telah dilakukan penyitaan decoder CCTV Pos Satpam sehari setelah tragedi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022).

Ia mengungkapkan bahwa tujuan penyitaan adalah untuk penyidikan

"Mungkin maksudnya decoder CCTV lingkungan yang ada di pos satpam, yang lama disita untuk penyidikan," ungkap Budhi Herdi pada Rabu (13/7/2022).

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan bahwa pihaknya telah mengganti decoder dengan yang baru sehingga pengawasan tetap dilakukan dengan baik. 

¨Decodernya diganti agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol bisa tetap beroperasi dengan baik, maka kami ganti dengan decoder yang baru," ujar Budhi.

Budhi menyampaikan bahwa pergantian decoder CCTV tersebut juga telah diketahui oleh security setempat dan dilaporkan ke Ketua RT.


Suasana depan kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo yang dijaga ketat pihak kepolisian. (Tvonenews.com/Rizki Amana)
 

Tak Lihat Ambulans

Brigadir J tewas seketika setelah baku tembak dengan rekannya Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo yang beralamat di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat (8/7/2022).

Ketua RT setempat, Irjen (Purn) Seno Sukarto mengaku warga setempat tak mengetahui adanya insiden adu tembak berujung maut tersebut. 

Bahkan, sejumlah petugas keamanan di Pos Satpam yang berjarak sekira 10 meter dari lokasi penembakan itu tak mengetahui insiden adu tembak tersebut. 

"Jadi semuanya pada saat itu menyadari bahwa mereka itu menganggap petasan, bukan tembakan. Sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu tidak ada tindak lanjut, biasa-biasa saja," kata Seno saat ditemui di kediamannya, Jaksel, Rabu (13/7/2022).


Ketua RT 05/01 Komplek Polri Duren Tiga Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84).

"Waktu itu saya tanya sama satpam yang jaga di sana, kamu mendengar? Mendengar Pak tapi ya saya kira petasan juga. Itu lah yang masalah letusan," tambahnya. 

Kendati Brigadir J tewas di kediaman itu, petugas Satpam kawasan setempat tak melihat adanya unit ambulans yang datang ke lokasi.

Ditambah, alat decoder kamera CCTV yang berada di Pos Satpam dan mengarah ke pintu pagar utama kediaman turut diambil pihak kepolisian tanpa izin dari Ketua RT setempat. 


Ilustrasi ambulans. (ist)

Sehingga Seno mengaku tak ada satupun warga maupun Satpam yang melihat adanya mobil jenazah atau ambulans yang terparkir di kediaman setelah insiden adu tembak itu berlangsung. 

"Enggak tahu, saya tanya satpam, dia bilang engga nampak pak (Ambulans atau mobil jenazah). Saya enggak tahu diangkut pakai apa, enggak tahu," kata dia. (raa/abs)

Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com:

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:32
01:25
03:14
02:08
02:11
02:30
Viral