Menlu Rusia Sergey Lavrov saat disambut Menlu RI Retno Marsudi.
Sumber :
  • Antara

Reaksi Menlu Rusia Sergey Lavrov saat Diteriaki "Kenapa Anda Memulai Perang?" di G20 Bali

Sabtu, 9 Juli 2022 - 07:20 WIB

Nusa Dua, Bali - Kehadiran Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam Pertemuan Menlu G20 atau G20 Foreign Ministers' Meeting (FMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022) menuai sorotan.

Apalagi ketika Menlu Rusia Sergey Lavrov diteriaki soal perang di Ukraina ketika baru tiba di lokasi G20 FMM, yang merupakan salah satu rangkaian agenda KTT G20.
Insiden yang menimpa Menlu Rusia terjadi ketika Lavrov disambut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Dalam video yang diunggah oleh AFP melalui akun Twitter @AFP, terlihat Sergey Lavrov berjalan mendekati Retno Marsudi. Mereka kemudian bersalaman, berbincang sejenak, dan foto bersama di hadapan para wartawan.

Tiba-tiba terdengar teriakan orang tak dikenal yang menanyakan soal perang itu. Teriakan tersebut dalam bahasa Inggris. Terdengar tiga kali teriakan untuk pertanyaan yang sama. Pertama suara terdengar pelan. Kemudian terdengar keras dan lantang. Lalu suara itu terdengar samar.

"Mengapa Anda memulai perang?" demikian bunyi teriakan tersebut.

Bagaimana reaksi Menlu Rusia Sergey Lavrov?

Dia mengabaikan teriakan itu dan melanjutkan berjalan ke area Pertemuan Menlu G20.

VIDEO: 'Why did you start the war?': question asked as Russia's Lavrov attends G20 meeting pic.twitter.com/IXGjAMpP7M

— AFP News Agency (@AFP) July 8, 2022

Menlu Retno Marsudi menyebutkan, dalam pertemuan itu sejumlah negara anggota G20 menyerukan agar perang di Ukraina segera diakhiri dan permusuhan dihentikan.

“Para peserta menyerukan kepatuhan penuh dan konsisten terhadap Piagam PBB serta hukum internasional yang berlaku. Beberapa anggota menyatakan kecaman atas tindakan invasi,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan pers usai Pertemuan Menlu G20.

Para peserta FMM juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang konsekuensi kemanusiaan dari perang serta dampak globalnya terhadap makanan, energi, dan keuangan.

“Perang telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk sipil dan ada kebutuhan untuk memastikan akses yang aman dan tanpa hambatan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang tepat waktu bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Retno, menyampaikan catatannya mengenai pertemuan tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa anggota G20 memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya membangun kepercayaan di antara negara-negara guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas.

“Ada dorongan kuat dari banyak peserta untuk segera mengakhiri perang dan penyelesaian konflik secara damai melalui diplomasi dan negosiasi,”ujar Retno.

Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dalam FMM G20, yang membahas dua isu utama yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 menuai kecaman dan sanksi dari negara-negara Barat, yang membantu Kiev dengan menyediakan pasokan senjata dan uang.

Konflik tersebut juga memicu kenaikan harga pangan dan energi karena terhambatnya pasokan dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam serta larangan impor gas dari Rusia yang diberlakukan sejumlah negara. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:12
01:42
08:26
02:22
03:19
05:01
Viral