Foreign Ministers’ Meeting G20 Bahas Penguatan Multilateralisme dan Krisis Pangan dan Energi.
Sumber :
  • g20.org

Foreign Ministers’ Meeting G20 Bahas Penguatan Multilateralisme dan Krisis Pangan dan Energi

Rabu, 6 Juli 2022 - 17:15 WIB

Jakarta - Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 atau G20 Foreign Ministers' Meeting (FMM)  akan berlangsung di Bali pada 7-8 Juli 2022. 

Pertemuan itu terdiri dari dua sesi yang membahas tentang penguatan multilateralisme dan krisis pangan-energi. 

“Dengan tema membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama, pertemuan ini akan menjadi forum strategis untuk membahas upaya pemulihan global,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan persnya pada Rabu (6/7/2022).

Dalam sesi penguatan multilateralisme akan dibahas langkah bersama bagi penguatan kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antar-negara yang menjadi enabling environment bagi stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia.

Pada sesi pertama ini dihadirkan dua pembicara khusus yaitu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs dari Columbia University. 

“Mereka akan memberikan pandangan mengenai penguatan prinsip-prinsip dan forum multilateral dalam situasi geopolitik saat ini,” kata pernyataan itu.

Pada sesi kedua ini dibahas krisis pangan dan energi, dan langkah-langkah strategis untuk menanggulangi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, dan kenaikan harga komoditas global. Sebab, kenaikan harga komoditas dan terganggunya rantai pasok global berdampak sangat besar bagi negara berkembang. 

G20 sebagai forum ekonomi yang mewakili berbagai kawasan dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu ini secara komprehensif, demi mencari solusi ekonomi-sosial yang berkelanjutan. 

Di sesi ini, Indonesia mengundang tiga pembicara khusus. Mereka adalah David Beasley (Direktur Eksekutif WFP), Damilola Ogunbiyi (Perwakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Energi Berkelanjutan Bagi Semua dan Co-Chair UN-Energy), dan Mari Pangestu (Direktur Pelaksana World Bank). 

“Mereka akan memberikan pandangan mengenai dampak konflik atas ekonomi dan pembangunan dunia,” kata keterangan pers itu. (HW/ree)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral