- Instagram @ataliapr
Bikin Haru! Ridwan Kamil Ungkap Bukti Adanya Mukjizat Usai 14 Hari Terpanjang dalam Hidupnya Menanti Eril
Bandung, Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil haru ungkap bukti mukjizat dalam membacakan surat untuk kenang anak tercinta Emmeril Kahn Mumtadz atau kerap disapa Eril, usai proses penguburan dan tabur bunga di lokasi pemakaman keluarga Yayasan Islamic Center Baitul Ridwan, Kec.Cimaung Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022)
Proses pemakaman Eril anak Ridwan Kamil dan Atalia Praratya berjalan lancar dengan sepanjang jalan terlihat pelajar begitu panjang yang memberikan doa dan mengantar kepergian dari almarhum eril.
Lantunan Doa dan Shalawat Mengiringi Pemakaman Eril
Lantunan doa dan shalawat mengiringi pemakaman Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, yang rencananya akan dibangun Masjid Al-Mumtadz, sesuai nama akhir dari anak tercinta Eril, dengan suasana dikelilingi area hijau, sawah dan sungai mengalir dan asri.
Ridwan Kamil mengungkap dalam rentang 14 hari sejak hilangnya Eril memberi pengalaman waktu yang panjang dan dan mengharu biru bagi pria yang disapa dengan nama Kang Emil dalam membacakan surat untuk mengenang putra sulungnya Eril.
Hal itu diungkap melalui pidatonya usai proses pemakaman Emmeril Khan Mumtadz.
"Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, Siapa itu Eril dan Apa hikmah dari kepergian Eril,
14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami, Kami bertanya-tanya, Mengapa harus selama ini Ya Allah? Mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, upaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mungkin bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian, Waktu adalah relatif begitulah kata orang-orang yang Arif ...
Dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang, dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, Namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.
23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan Akbar, Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walaupun kecil dalam sehari-hari, kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya.
Mungkin akan berat tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati, kalau kami tidak akan pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali.
Bukankah Eril Lahir di New York yang berada jauh di seberang, Mengapa tidak jika ia wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang, Bukankah setiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.
Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami, untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi, bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh Rahmat dan Karunia saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh dan sempurna.
Itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat, yang akhirnya Alhamdulillah amal kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman dan yang pandai membaca isyarat."ungkap Ridwan Kamil dalam pidato usai penguburan anak tercinta Eril.
Setelah prosesi pemakaman Eril selesai sampai pukul 17.45 WIB, selanjutnya warga juga bisa mendoakan dan berziarah mulai dari hari Selasa sampai Minggu pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. (ind)