Pengunjung duduk di stupa Candi Borobudur.
Sumber :
  • Instagram @sariefebriane

Kelakuan Tidak Sopan Pengunjung Candi Borobudur yang Merupakan Tempat Suci Umat Budha

Jumat, 10 Juni 2022 - 11:59 WIB

Borobudur, Magelang - Etika dan sopan satun wajib diterapkan di tempat-tempat sakral, seperti Candi Borobudur yang merupakan tempat ziarah suci umat Budha.

Namun kenyataannya, masih banyak pengunjung Candi Borobudur yang bersikap tidak sopan di tempat sakral tersebut. Meski pengelola sudah memasang berbagai peringatan, pengunjung tetap tidak mengindahkannya. 

Hal ini diketahui melalui unggahan akun sosial media Instagram @sariefebriane. Ia mengunggah beberapa foto "kelakuan" para pengunjung yang menduduki stupa. 

"Orang awam kerap hanya sadar/tahu soal (potensi) daya rusak industri ekstraksi (seperti pertambangan/perminyakan), tapi silap bahwa industri pariwisata juga punya potensi daya rusak yg amat tinggi. Fenomena overtourism sudah menjadi keprihatinan global di mana-mana," tulis Sarie di akunnya.

Sarie mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan sejumlah pengunjung duduk di stupa. Padahal di sampingnya tertera larangan.

Ada pula pengunjung yang memanjat stupa, mengabaikan tulisan larangan "Dilarang Memanjat".

Menurutnya, setelah pandemi masyarakat menjadi lepas kendali. Dia menilai, pengunjung Candi Borobudur tidak menyadari tempat yang mereka datangi adalah tempat ibadah.

"Awam lupa, Borobudur adalah tempat ibadah. Seperti masjid dan gereja. Harus ada kesadaran untuk pasang sikap, tahu diri di tempat seperti ini," tulisnya lagi.

Menurut Sarie, petugas di Candi Borobudur sudah berkali-kali memberi peringatan lewat pengeras suara serta inspeksi keliling dan menegur pengunjung terus menerus. Petugas memohon pengunjung tidak memanjat, duduk, atau bersandar pada candi/stupa.

"Candi ini selain tempat ibadah, tempat suci, juga situs purbakala," katanya gemas.

Sarie menuturkan, untuk mengatasi dampak overtourism, Bhutan telah menerapkan kebijakan dengan pembatasan jumlah pengunjung dan tarif yang mahal.

"Mengingat tempat-tempat suci bertebaran di seantero negeri. Cara Bhutan itu kini jadi pelajaran di banyak negara," lanjutnya.

Sarie yang sangat memperhatikan kondisi Candi Borobudur mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan benda purbakala. Dia mendukung kenaikan harga tiket Candi Borobudur untuk melestarikan peninggalan Dinasti Syailendra itu.

"Kerap, ada harga tinggi yg harus kita tebus untuk melatih mental tahu diri. Mohon maaf, sekadar mengingatkan" ujarnya. 

Protesnya ini pun menjadi sorotan dengan mendapatkan lebih dari lima puluh ribu tombol suka, dengan ribuan komentar dari netizen. 


(mg4/act)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral