- YouTube - AP Archive
Hal Mengerikan Ini Dibayangkan Habibie, Ketika Keluarganya Diamankan Wiranto ke Wisma Negara
“Untuk berapa lama kami harus tinggal di Wisma Negara?” Habibie bertanya.
“Tergantung perkembangan keadaan,” jawab Pangab Wiranto.
Habibie kemudian meminta Wiranto meninggalkannya, karena Ia harus mengecek sekali lagi Pidato Pengantar Susunan Kabinet Reformasi Pembangunan. Setelah Pangab meninggalkan ruang kerjanya, Habibie merenungkan sejenak, mengenai keadaan sekitar keluarganya.
"Saya bertanya kepada diri saya, Mengapa keluarga saya harus dikumpulkan di satu tempat? Apakah tidak lebih aman jikalau anak-anak dan cucu-cucu saya tinggal ditempatnya masing-masing dan dilindungi oleh Pasukan Keamanan Presiden? Mengapa harus dikumpulkan di satu tempat? Pertanyaan ini terus timbul di hati saya." ungkap Habibie.
Menjelang waktu makan siang, Protokol Presiden memasuki ruangan dan melaporkan bahwa seluruh keluarga Habibie sudah sampai di Wisma Negara dan menanti untuk makan siang bersama. Ia diharapkan ikut bergabung.
"Berulang kembali pertanyaan pada diri saya, mengapa untuk kepentingan pengamanan, seluruh keluarga saya harus berkumpul di satu tempat? Apakah tidak lebih aman jikalau keluarga saya masih tetap di tempatnya masing-masing?. Saya teringat nasib keluarga Tsar Romanov dari Rusia yang semuanya dibunuh di satu tempat dalam revolusi kaum Bolshevik." tulis Habibie, menceritakan kecemasannya tentang kondisi keluarganya saat itu.
Pemikiran yang mengerikan timbul dalam benak Habibie.
"Membayangkan hal tersebut, lalu saya kembalikan pada pegangan agama saya. Saya bersyukur telah menikmati proses pembudayaan yang mengakar pada agama Islam yang sangat kuat. Almarhum ayah saya meninggal sewaktu beliau sedang menjadi Imam memimpin shalat Isya bersama keluarga."