news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Aktivitas kawah Gunung Tangkuban Parahu..
Sumber :
  • Antara

Aktivitas Gempa di Gunung Tangkuban Parahu Meningkat di Masa Libur Akhir Tahun, Pengunjung Dilarang Turun ke Kawah

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan adanya kenaikan drastis pada aktivitas kegempaan Low Frequency (LF) di Gunung Tangkuban Parahu. 
Sabtu, 27 Desember 2025 - 20:12 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan adanya kenaikan drastis pada aktivitas kegempaan Low Frequency (LF) di Gunung Tangkuban Parahu

Dalam waktu hanya 24 jam pada periode 26 Desember 2025, frekuensi gempa tersebut terpantau meningkat hingga tiga kali lipat.

Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa berdasarkan rekaman seismik, tercatat sebanyak 38 kali gempa LF pada tanggal tersebut. 

Angka ini naik signifikan jika dibandingkan dengan tanggal 24 dan 25 Desember yang hanya mencatatkan 10 kejadian per hari.

Lonjakan ini memicu perhatian khusus karena terjadi tepat di tengah musim libur akhir tahun, di mana kawasan wisata legendaris ini biasanya dipadati oleh pengunjung. 

Walaupun tingkat aktivitas gunung saat ini masih berada di Level I (Normal), sejumlah data deformasi menunjukkan adanya anomali yang perlu diwaspadai.

"Data pemantauan EDM menunjukkan kecenderungan pola deflasi pada segmen Pilar-UPAS namun terjadi inflasi pada segmen Pilar-LERENG. Ini mengindikasikan adanya fluktuasi tekanan pada kedalaman dangkal di bawah tubuh gunungapi," ujar Lana dalam keterangan resminya, Sabtu (27/12).

Pihak Badan Geologi memperingatkan adanya potensi bahaya laten meskipun belum terdeteksi tekanan besar dari kenaikan fluida ke permukaan secara masif. 

Karakteristik Gunung Tangkuban Parahu yang kerap mengalami erupsi freatik menjadi ancaman utama. 

Erupsi jenis ini dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa didahului tanda-tanda vulkanik yang jelas, sehingga sangat berisiko bagi wisatawan yang berada terlalu dekat dengan lubang kawah.

Secara visual hingga hari ini, Kawah Ratu masih mengeluarkan hembusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian mencapai 80 meter, sementara Kawah Ecoma mengeluarkan asap setinggi 40 meter.

Sebagai langkah antisipasi, Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan para pelancong tidak turun ke dasar kawah serta menghindari area bibir kawah aktif dalam waktu yang lama.

"Jika teramati peningkatan intensitas hembusan asap atau tercium bau gas yang menyengat, masyarakat diminta segera menjauh demi keselamatan," tegas Lana.

Badan Geologi juga terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat dan Subang guna memantau perkembangan terkini melalui Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu di Desa Cikole. (ant/dpi)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral