- Antara
BNPB Peringatkan Potensi Banjir Susulan di Wisata Guci Tegal, Masyarakat Diminta Waspada
Tegal, tvOnenews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan serius menyusul terjadinya banjir bandang di kawasan wisata pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025, akibat hujan deras berintensitas tinggi yang berlangsung cukup lama hingga menyebabkan aliran sungai meluap dan menerjang area wisata.
Dalam laporan resmi BNPB, banjir bandang dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Luapan air sungai yang membawa material lumpur, pasir, dan batu menerobos kawasan wisata, bahkan menyapu kolam pemandian air panas yang menjadi ikon wisata Guci.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., mengatakan berdasarkan pantauan visual di lapangan, dampak banjir cukup signifikan terhadap fasilitas wisata. Material banjir menutup sebagian besar area, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung.
“Pantauan visual di lapangan menunjukkan material lumpur, pasir, dan batu menutup sebagian area wisata. Demi alasan keamanan, kawasan wisata Guci ditutup sementara untuk umum,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis BNPB.
BNPB memastikan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Namun demikian, upaya penanganan darurat langsung dilakukan. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan kaji cepat, memastikan kondisi lapangan, serta mengambil langkah-langkah penanganan awal.
Penutupan sementara kawasan wisata Guci dilakukan untuk menghindari risiko lanjutan, mengingat kondisi cuaca masih berpotensi hujan. BNPB menilai kawasan tersebut rawan banjir bandang karena berada di wilayah hulu sungai dan memiliki kontur lereng yang curam.
Selain fokus pada lokasi wisata, BNPB juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Gung. Wilayah yang diminta meningkatkan kewaspadaan antara lain Kecamatan Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna, hingga kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah.
“Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Gung diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan, serta mengikuti arahan petugas di lapangan,” tegas Abdul Muhari.
BNPB menekankan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama dapat memicu banjir susulan, terutama di daerah hilir sungai. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk memperhatikan perkembangan cuaca, tidak beraktivitas di sekitar sungai saat hujan deras, serta segera mengungsi ke tempat aman jika debit air meningkat.
Banjir bandang di kawasan wisata Guci menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di destinasi wisata alam. Selain menjadi tujuan wisata favorit, kawasan ini juga memiliki potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang tinggi, khususnya saat musim hujan.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan pengelola wisata untuk memperkuat sistem peringatan dini, memastikan jalur evakuasi jelas, serta meningkatkan edukasi kebencanaan kepada masyarakat dan wisatawan. Langkah tersebut dinilai penting untuk meminimalkan risiko apabila terjadi bencana serupa di kemudian hari.
Hingga Sabtu malam, proses pembersihan material banjir masih dilakukan oleh petugas gabungan. Kawasan wisata Guci akan dibuka kembali setelah dinyatakan aman dan seluruh fasilitas diperiksa. BNPB menegaskan bahwa keselamatan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam setiap penanganan bencana.
Dengan potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di sejumlah wilayah, BNPB kembali mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan selalu waspada terhadap potensi banjir bandang, tanah longsor, serta bencana hidrometeorologi lainnya. (nsp)