- istimewa
Karya Warga Binaan Tampil di Bali Fashion Trend, Menteri Agus Dorong Reformasi Pemasyarakatan Lewat Beyond Beauty
Di antaranya dari lapas Jambi, Bengkulu, Manado, Malang, Semarang, Pontianak, Sumenep, Madiun. Secara keseluruhan terdapat 24 unit lapas yang berkolaborasi dalam acara ini.
Karya-karya tersebut dipersiapkan melalui pendampingan intensif, mulai dari pengembangan desain hingga standar kualitas produk siap pasar.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia Fashion Chamber, atas komitmen membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan peran aktif industri fashion dalam mendorong tanggung jawab sosial sekaligus penguatan ekosistem kreatif nasional.
Program kolaborasi ini, lanjut Agus, sejalan dengan arah reformasi pemasyarakatan serta implementasi nilai-nilai KUHP Baru 2025 yang menekankan pendekatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Dari sisi sosial dan psikologis, program ini membantu memulihkan kepercayaan diri warga binaan. Dari sisi sistemik, kolaborasi tersebut menjadi model integrasi pemasyarakatan dengan industri kreatif yang berpotensi direplikasi di berbagai daerah.
Ke depan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan berkomitmen mengembangkan program kolaborasi secara berkelanjutan melalui perluasan kerja sama dengan lebih banyak desainer dan brand fashion nasional, penguatan akses pemasaran produk warga binaan ke pasar domestik dan internasional, serta peningkatan kapasitas pembinaan di unit pelaksana teknis pemasyarakatan.
“Setiap warga binaan memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi. Tugas negara adalah membuka jalan, memberi kesempatan, dan menumbuhkan kepercayaan,” tegas Agus.
Melalui Bali Fashion Trend 2026, kolaborasi antara pemasyarakatan dan industri fashion ini diharapkan tidak hanya menghasilkan karya kreatif bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi lahirnya kerja sama transformatif lainnya.
Ajang ini sekaligus menegaskan bahwa fashion tidak hanya berbicara tentang tren dan estetika, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan, inklusivitas, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. (aag)