- Idris Tajannang/tvOne
Ngeri! Video Pria di Gowa Diarak Keliling Kampung Usai Rudapaksa hingga Aniaya Wanita Difabel Viral
Gowa, tvOnenews.com - Sebuah rekaman video memperlihatkan seorang pria diarak warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral di berbagai media sosial.
Usut punya usut pria tersebut diduga telah melakukan rudapaksa hingga penganiayaan terhadap Wanita penyandang difabel.
Dalam video tersebut, pria itu diikat dan kemudian diarak keliling kampung dengan menggunakan sepeda motor oleh warga yang geram.
Aksi main hakim sendiri itu pun menyita perhatian publik hingga membuat pihak kepolisian bergerak cepat menuju lokasi kejadian yang berada di wilayah pegunungan Kabupaten Gowa.
- Idris Tajannang/tvOne
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Selasa, 2 Desember 2025, di Desa Parang-Parang Tulau’, Kelurahan Cikoro’, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa.
Video penangkapan dan penganiayaan terhadap terduga pelaku baru viral sehari setelahnya, setelah ratusan akun media sosial membagikan ulang rekaman tersebut.
Dalam video yang beredar, warga tampak mengikat tangan dan kaki terduga pelaku, lalu menyeretnya menggunakan sepeda motor sebelum diarak keliling kampung.
Aksi itu memicu beragam reaksi publik, mulai dari kecaman terhadap tindakan main hakim sendiri hingga desakan agar kasus ini segera ditangani secara hukum.
Mengetahui hal tersebut, pada Rabu malam Kapolres Gowa bersama jajarannya langsung mengerahkan personelnya menuju lokasi kejadian yang berada jauh di wilayah pegunungan, dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan.
Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaeman, membenarkan bahwa kejadian tersebut berada di wilayah hukum Polsek Tompobulu.
Aldy menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan memastikan kondisi di lokasi sudah kondusif.
“Dapat kami sampaikan bahwa memang ada beredar beberapa video terkait seseorang yang mengalami penganiayaan. Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu, dan Alhamdulillah situasi di sana sudah kondusif. Malam ini kami juga akan berangkat untuk mengecek langsung lokasi. Kami mohon doanya agar situasi tetap kondusif,” ujar Kapolres.
Aldy juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menyepelekan situasi tersebut, sehingga pengamanan dilakukan dengan skala cukup besar.
“Yang jelas, kita tidak underistimated. Kami melakukan cipkon agar situasi tetap kondusif,” lanjutnya.
Terkait dugaan kasus, Kapolres menjelaskan bahwa informasi awal yang diterima menyebutkan bahwa terduga pelaku dianiaya warga karena diduga melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap korban difabel. Namun ia menegaskan bahwa seluruh informasi tersebut masih perlu diverifikasi.
“Info awal, yang bersangkutan dianiaya karena diduga melakukan tindak pidana pemerkosaan. Tetapi kami tetap akan kroscek lagi agar tidak terjadi penyebaran berita hoax,” ungkapnya.
Untuk menuju lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Jeneponto–Bantaeng, Polres Gowa melibatkan sejumlah divisi, termasuk Dokkes Polres Gowa untuk melakukan visum luar terhadap korban.
Tim juga diperkuat oleh Satuan Samapta, Reskrim, Intel, Binmas, serta Kabag Ops. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Tim Dokpol Polda Sulsel.
Hingga Kamis dini hari, situasi di wilayah Tompobulu dilaporkan dalam keadaan kondusif. Sementara itu, kondisi korban dilaporkan masih dalam perawatan di rumah sakit.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh potongan video yang beredar di media sosial.
Polisi meminta warga menyerahkan seluruh proses penyelidikan, termasuk pemeriksaan korban dan terduga pelaku, secara penuh kepada aparat penegak hukum.
Langkah ini diambil untuk memastikan fakta yang sebenarnya dan mencegah penyebaran informasi yang bersifat menyesatkan. (itg/muu)