- Tim tvOnenews
Acara Edukasi D’Forum: The Miracle of Vitamin D Digelar, Bahas Literasi Kesehatan Masyarakat Soal Pentingnya Vitamin D
"Keperluan harian Vitamin D pada wanita remaja hingga dewasa berkisar antara 400 IU—2000 IU dan akan meningkat pada tahap program hamil, kehamilan, dan menyusui. Sedangkan pada pasien yang mengalami defisiensi vitamin D, memerlukan kadar terapi bahkan hingga 5000—10000 IU,” jelas dr. Merry.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak, dr. Caessar Pronocitro menjelaskan bahwa kekurangan vitamin D pada anak dapat menyebabkan stunting, obesitas, autisme, alergi, dan dermaititis atopik. Juga penyakit tulang lunak, yakni dengan gejala seperti kelemahan otot, keterlambatan perkembangan gerak motorik, serta seringnya terjadi infeksi. Hal ini tentu dapat menurunkan kualitas hidup anak.
Sayangnya, banyak anak kurang terpapar matahari dan tidak mendapatkan asupan yang memadai dari makanan, sehingga kadar vitamin D pada tubuh anak tidak tercukupi.
“Vitamin D memiliki peran efikasi yang sangat penting bagi anak, mulai dari membantu penyerapan kalsium dan fosfor untuk membentuk tulang yang kuat serta mencegah tulang lunak, hingga meningkatkan fungsi sistem imun sehingga anak lebih tahan terhadap infeksi saluran napas berulang."
"Selain itu, vitamin D juga berkontribusi pada perkembangan otak dan fungsi kognitif melalui perannya dalam pembentukan dan perlindungan sel saraf, serta mendukung kesehatan metabolik jangka panjang dengan mengatur sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa. Pemenuhan vitamin D sejak dini menjadi salah satu fondasi utama bagi tumbuh kembang anak yang sehat, kuat, dan optimal,” papar dr. Caessar.
Dokter Caessar menambahkan, terdapat berbagai cara untuk meningkatkan kadar vitamin D pada anak. Di antaranya, memberikan suplementasi vitamin D mulai bayi 0—12 bulan sebanyak 400-600 IU per hari (menjemur bayi sudah tidak disarankan karena kandungan UVA pada sinar matahari dapat memberikan dampak negatif pada bayi) atau memberikan makanan yang mengandung vitamin D tinggi (ikan salmon, tuna, mackerel, keju, minyak ikan, jamur shiitake, dan sereal) pada anak yang lebih besar.
“Suplementasi vitamin D dapat terpenuhi dengan Prove D3 yang sudah tersertifikasi halal dan tersedia dalam berbagai pilihan dosis yang sesuai kebutuhan anak hingga dewasa. Ada sediaan tablet, yakni Prove D3 1000 IU, Prove D3 5000 IU, dan Prove DK2. Ada juga sediaan tetes atau Prove D3 Drops dengan kandungan vitamin D 400 IU per tetesnya, yang dapat dikonsumsi semua umur bahkan bayi. Tentunya Prove D3 ini bebas pemanis, alkohol, dan gluten,” tambah Stefani.