news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan dan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo di Desa Ruguk, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (2/12/2025)..
Sumber :
  • Mumu Mujahidin/tvOnenews

Perkuat Swasembada Pangan, Polri Gelar Penanaman Jagung di Lahan Seluas 89 Hektar di Lampung Selatan

Dalam rangka mendukung dan mewujudkan program Swasembada Pangan, Polri menggelar penanaman jagung seluas 89 hektar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
Selasa, 2 Desember 2025 - 23:55 WIB
Reporter:
Editor :

Lampung, tvOnenews.com - Dalam rangka mendukung dan mewujudkan program Swasembada Pangan, Polri menggelar penanaman jagung seluas 89 hektar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (2/12/2025). 

Penanaman jagung tersebut terbagi di dua desa, yakni Desa Ruguk dan Desa Way Pisang, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan dengan estimasi hasil panen 267 ton jagung.

Sementara penanaman jagung pada kuartal ke 4 di Provinsi Lampung sendiri dilakukan pada lahan seluas 1.504,10 hektar yang tersebar di 15 kabupaten/kota dengan estimasi hasil panen sebanyak 4.216,20 ton jagung.

Hal itu diungkap langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo dalam acara “Penanaman Jagung Menuju Swasembda” di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan bersama sejumlah duta besar lakukan penanaman jagung di Desa Ruguk, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (2/12/2025).
Sumber :
  • Mumu Mujahidin/tvOnenews

 

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri yang bekerja sama dengan Kemenko Pangan yang terus mendukung dan mengelola program ketahanan pangan yang diwujudkan secara konsisten dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi pangan di daerah,” bebernya.

Tidak hanya itu, Wakapolri mengatakan Polri terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat cadangan pangan pemerintah. 

Hasil panen jagung Polri yang tersebar di sejumlah daerah telah menjadi salah satu sumber pasokan yang diserap oleh Perum Bulog dalam penggunaan kebutuhan stok nasional.

“Hingga 1 Desember 2025 ini, Bulog telah menyerap 99.185 ton atau 67,3 persen dari total kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia yaitu sekitar 147.483 ton,” ungkapnya. 

Khususnya di Provinsi Lampung, mampu menyerap jagung yang telah mencapai 19.724 ton atau sekitar 84,8 persen dari target sebesar 23.250 ton.

“Lampung merupakan salah satu provinsi dengan daya serap tertinggi di Indonesia,” katanya.

Dalam mendukung penyerapan panen jagung, Polri juga telah membangun gudang ketahanan pangan di 12 provinsi yang masing-masing berkapasitas 1000 ton.

Keberadaan gudang ini bertujuan untuk memastikan hasil panen masyarakat dan lahan binaan Polri dapat terserap optimal dan juga terjaga kualitasnya.

“Gudang tersebut sudah dilengkapi dengan empat mobil mesin empat unit vertikal dryer, dan empat unit traktor tangan yang dapat digunakan dalam mendukung 

Lebih lanjut Wakapolri mengatakan, hingga saat ini Polri telah berhasil melakukan penanaman pada lahan seluas 633.945,6 hektar. Terdiri dari 518994,39 hektar lahan produktif, dan 114950,57 lahan baku persawahan.

Dalam pelaksanaannya Polri senantiasa menggandeng dan memberdayakan kelompok tani yang berasal dari masyarakat sekitar.

“Sampai dengan saat ini Polri berhasil membina 30.548 kelompok tani, yang melibatkan 602.208 petani dari seluruh wilayah Indonesia untuk bersama-sama mengelola dan memanen lahan jagung Polri,” terangnya.

Pada penanaman kuartal 1, kuartal 2, dan kuartal 3, tahun 2025 Polri berhasil panen sebanyak 2.835.174 ton. Adapun sejak bulan November-Desember ini, Polri tengah menanam jagung di kuartal ke 4, pada lahan seluas 412.898,32 hektar dengan estimasi hasil panen 1,65-4,12 juta ton.

“Artinya bahwa kontribusi Polri dalam rangka mewujudkan swasembada pangan jagung dengan target panen 4 juta ton, Insya Allah bisa kita wujudkan,” katanya.

Sementara Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan terima kasihnya kepada pihak TNI/Polri yang telah mendukung swasembada pangan.

"Itulah Indonesia, kita bergotong royong bersama-sama, karena kalua tidak kita tidak bisa kuat, kalua kita bareng-bareng bisa kuat. Apa buktinya? Tahun lalu kita impor beras 4,5 juta (ton) tahun ini impornya nol (0). Beras kita di gudang Bulog ada 4 juta ton, karena kita sudah lebih 4,7 juta," tuturnya.

Sehingga tahun ini, pemerintah Indonesia tidak lagi melakukan impor beras, karena surplus padi.

"Jadi kita sekarang jagung dan beras tahun ini tidak impor lagi. Nilai tukar petani naik dari 116 menjadi 124, kata siapa? kata BPS, bukan kata Menko Pangan, datanya ada di BPS," pungkasnya. (muu)
 

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral