- Abdul Gani Siregar
Menteri Kehutanan Turun Langsung Evakuasi Korban Banjir Bandang Agam, 78 Orang Masih Hilang
Jakarta, tvOnenews.com – Penanganan bencana banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terus berlangsung. Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, turun langsung ke lapangan untuk membantu proses evakuasi korban hilang di wilayah Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Minggu 30 November 2025.
Raja Juli Antoni bersama Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, jajaran Polda Sumbar, dan TNI turut mengevakuasi dua korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Proses evakuasi dilakukan di lokasi terdampak paling parah, salah satunya di kawasan yang sebelumnya terisolasi akibat akses tertutup material longsor.
"Saya bersama Kapolda Riau, Polda Sumbar, dan TNI ikut mengevakuasi dua korban di Salareh Aia. Jenazah langsung dibawa oleh tim gabungan," ujar Raja Juli Antoni di Lubuk Basung.
Menurutnya, saat ini pemerintah bersama tim gabungan masih memprioritaskan upaya pencarian korban yang belum ditemukan. Kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak warga yang kehilangan anggota keluarga sejak banjir bandang menerjang kawasan itu pada Kamis sore, 27 November 2025.
"Seorang warga di pengungsian mengatakan mereka masih kehilangan satu orang adik, seorang anak, dan satu keponakan. Ini menunjukkan masih banyak korban yang belum ditemukan," kata Raja Juli.
Pemerintah menegaskan proses tanggap darurat akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Selain pencarian, pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan berupa dukungan psikososial untuk warga terdampak.
Setelah evakuasi selesai, tim akan mengundang psikolog sebagai bagian dari upaya trauma healing bagi korban, terutama anak-anak dan keluarga yang kehilangan anggota keluarga.
"Setelah evakuasi dan tanggap darurat berjalan, kami akan datangkan psikolog untuk pemulihan dampak psikologis bagi korban," tegas Raja Juli Antoni.
Sementara itu, beberapa wilayah terdampak bencana masih terisolasi karena akses jalan tertutup longsoran tanah dan puing banjir. Pemerintah mengarahkan alat berat untuk membuka jalur utama agar bantuan logistik dapat menjangkau semua titik pengungsian.
"Alat berat segera kita arahkan agar jalan terbuka kembali. Ini penting agar pendistribusian bantuan dapat berjalan lancar, karena saat ini bantuan sudah banyak berdatangan," tambahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam melaporkan hingga kini sudah 85 korban ditemukan, menyusul banjir bandang, longsor, dan banjir susulan di sejumlah kecamatan, termasuk Palembayan, Tanjung Raya, Malalak, dan Matur.
Jumlah korban hilang masih mencapai 78 orang, sementara ratusan warga lainnya telah mengungsi ke sejumlah titik aman yang disiapkan pemerintah daerah dan relawan.
Tim gabungan nasional, TNI, Polri, relawan SAR, hingga masyarakat setempat masih terus bekerja menembus medan berat untuk mempercepat proses pencarian.
Pemerintah memastikan operasi pencarian tidak akan dihentikan sampai semua korban ditemukan, termasuk pendataan lanjutan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, distribusi logistik seperti makanan siap saji, selimut, tenda darurat, obat-obatan, dan perlengkapan bayi terus dikirim dari berbagai daerah.
Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi terhadap seluruh petugas dan relawan yang masih bekerja di tengah hujan dan cuaca yang tidak menentu.
"Fokus kita saat ini adalah penyelamatan, pencarian korban, dan memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi," kata Raja Juli.
Penanganan jangka panjang akan dibahas setelah masa darurat selesai, termasuk pemetaan wilayah rawan, perbaikan tata ruang, dan mitigasi bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada karena kondisi cuaca di wilayah Sumatera Barat masih berpotensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan. (ant/nsp)