- Antara
Ayah Tiri Sempat Berupaya Hilangkan Barbuk Usai Bunuh Alvaro Kiano: Pelaku Panik dan Cari Tas
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik aksi keji ayah tiri, Alex Iskandar yang tega menghilangkan nyawa anaknya, Alvaro Kiano Nugroho (6), hingga berakhir penemuan kerangka di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pelaku sempat panik dan berupaya menghilangkan barang bukti, usai melancarkan aksinya.
“AKN dibekap dengan handuk yang tergantung dan juga dicekik serta ditindih. Akhirnya kurang lebih 2 sampai 3 menit, akhirnya korban AKN ini tidak bergerak lagi dan saat itu juga AI ini panik,” kata Nicolas, kepada wartawan, Kamis (27/11).
“Setelah itu karena panik, dia masih berusaha untuk bagaimana mencari supaya mau menghilangkan barang bukti korban AKN,” sambungnya.
Kemudian, Nicolas mengungkapkan bahwa pelaku selanjutnya berusaha mencari tas, untuk memasukkan jasad Alvaro, tetapi berakhir mencari plastik sampah berwarna hitam.
“Dari situlah dia mencari tas untuk mengisi korban AKN ini dan akhirnya dia putuskan untuk keluar mencari kantong plastik sampah hitam yang besar, dan akhirnya dia membeli beberapa kantong plastik dan dia kembali ke rumah. Dan situlah korban AKN ini diikat dengan tali rapia, diikat supaya bisa dimasukkan dengan baik di dalam kantong plastik hitam itu,” ujar Nicolas.
Selanjutnya, jasad Alvaro diletakkan di garasi mobil selama toga hari. Setelah korban membusuk, korban dibuang di kawasan Tenjo, pada 9 Maret 2025.
“Kenapa dia menuju Tenjo? Karena di sana ada saudara perempuannya yang berinisial A alias R. Di situlah dia membuang korban, di tempat yang aman di sekitar TKP. Pembuangan yaitu di tumpukan sampah dekat sungai, bawah jembatan,” terang Nicolas.
Sebelumnya, polisi mengungkap motif ayah tiri Alvaro Kiano, Alex Iskandar tega menculik dan membunuh Alvaro hingga jasadnya ditemukan tinggal kerangka di sekitar kawasan Kali Cilalay.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo menerangkan, pelaku memiliki motif dendam pribadi terhadap istrinya, yaitu ibu Alvaro.
“Adapun motifnya, yaitu dari komunikasi yang ada, ada motif dendam pribadi dengan istrinya,” kata Ardian, di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11).