- istimewa
Pengakuan Tersangka Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Jokowi soal Anaknya Pernah Diteror Juru Tikam
Dengan menggunakan ilmu perilaku, Tifa menyebut telah meneliti perilaku Jokowi dan hasilnya dimasukkan ke dalam dalam buku Jokowi’s White Paper.
“Perilaku yang bersangkutan, pemilik ijazah yang jadi polemik itu, bicara di tahun 2017 dalam sebuah acara reuni. Ada aspek-aspek atau hal-hal yang menjadi data saya untuk saya terliti,” jelasnya.
Lanjut ia menjelaskan, aspek itu misalnya peristiwa ketika Jokowi menyatakan dosen pembimbingnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah Ir. Kasmudjo. Namun, menurut Tifa, pernyataan Jokowi itu akhirnya dibantah sendiri oleh Jokowi.
“Nah, ini domain saya. Perilaku-perilaku seperti itu, ada tiga ilmu utama yang saya gunakan untuk pengujian,” jelasnya.
Ilmu yang pertama digunakan Tifa adalah assessment at distance.
“Jadi, bagaimana kita melakukan uji terhadap objek kajian kita dalam jarak. Ini secara teknologi mungkin dan sudah saya tuangkan dalam buku saya.”
Lalu, ilmu kedua adalah facial action coding system.
“Ini yang kemudian membuat alat uji kebohongan (lie detector) ketinggalan zaman. Facial action coding system adalah ilmu yang sudah ada aplikasinya. Bagaimana kita bisa meng-capture orang yang sedang bicara, apakah dia jujur atau bohong,” ucapnya.
Adapun ilmu yang terakhir adalah leadership trait analysis. Ia juga mengklaim jika leadership trait analysis dikembangkan dan digunakan, tidak akan ada pemimpin yang bisa berhohong dalam hal apa pun.
“Leadership trade analysis itu melakukan analisis terhadap kebiasaan-kebiasaan, terhadap pola-pola seorang pemimpin. Kita pakai studi kasusnya adalah ijazah,” pungkasnya. (aag)