news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase Alvaro Kiano Nugroho..
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Ibu Alvaro Sempat Anggap Ancaman Ayah Tiri Hanya Candaan, Padahal Tiga Petunjuk Ini Sudah Muncul Sejak Awal

Ibu Alvaro sempat anggap ancaman ayah tiri hanya candaan. Padahal tiga petunjuk ini sudah muncul sejak awal sang anak hilang diculik 8 bulan lalu.
Rabu, 26 November 2025 - 18:18 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kasus penculikan dan pembunuhan tragis Alvaro Kiano Nugroho (6) oleh ayah tirinya, Alex Iskandar, menyisakan duka mendalam.

Ternyata, menurut keterangan keluarga, setidaknya ada tiga petunjuk penting yang sebenarnya telah muncul jauh sebelum kasus ini terungkap ke publik.

Namun sayangnya, ketiganya sempat diabaikan selama berbulan-bulan hingga akhirnya tragedi ini benar-benar terungkap.

Ibu Alvaro, Arum Indah Kusumastuti
Sumber :
  • Adinda Ratna Safira/tvOnenews

 

1. Kesaksian Marbot Masjid yang Tak Diseriusi

Petunjuk pertama datang dari seorang marbot masjid di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pada Kamis, 6 Maret 2025, marbot tersebut mengaku melihat seorang pria datang ke masjid dan mengatakan bahwa ia ingin menjemput anaknya yang sedang salat, yakni Alvaro.

Keterangan ini kemudian disampaikan kepada Tugimin, kakek Alvaro.

“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ Dia jawab, ‘Cari anak saya. Katanya Alvaro sering salat di sini.’ Lalu marbut bilang, ‘Itu anaknya di atas,’” tutur Tugimin.

Namun, kesaksian ini justru sempat diragukan oleh ibunda Alvaro, Arum Indah. Lewat unggahannya di media sosial pada Mei 2025, Arum mengaku tak yakin dengan pernyataan sang marbot.

“Sepertinya marbot asal kasih kesaksian aja deh kak, karena tiap ditanya polisi jawabannya gak jelas. Bisa jadi marbot sebenarnya gak lihat, tapi bilang lihat ada yang cari,” tulis Arum.

Ia bahkan menilai bahwa fokus penyelidikan polisi pada keterangan marbot justru memperlambat proses pencarian anaknya.

“Udah cukup gara-gara keterangan marbot, polisi jadi fokus ke situ. Jadi menurut saya keterangan marbot yang tidak jelas membuat pencarian Alvaro semakin lama," tambahnya.

Namun, setelah kasus terbongkar, ternyata kesaksian marbot itu benar adanya. Pria yang datang ke masjid kala itu memang Alex Iskandar, ayah tiri Alvaro, yang kemudian terbukti menculik dan membunuh bocah malang tersebut.

2. Ancaman yang Dianggap Candaan

Petunjuk kedua datang dari ancaman yang pernah dilontarkan Alex Iskandar kepada Arum, beberapa bulan sebelum tragedi terjadi. Alex pernah mengatakan akan menculik Alvaro jika Arum tidak mau rujuk dengannya.

“Dia pernah bilang, ‘Kalau lo gak mau balik lagi sama gue, gue bakal culik anak itu,’” ungkap Arum di rumah duka.

Namun, Arum mengaku tidak menganggap ancaman itu serius. Saat itu, Alex mengatakan bahwa Alvaro sedang bersamanya hanya untuk bermain, sehingga Arum berpikir ucapan tersebut hanyalah gurauan.

“Kirain cuma bercanda, enggak akan terjadi. Soalnya waktu itu dia bilang, ‘nih anak lu lagi sama gue,’ aku pikir, ya udah, mungkin dia cuma ngajak main,” kata Arum.

Padahal, ucapan itu seharusnya menjadi peringatan serius. Arum mengaku bahwa Alex memiliki sifat keras, temperamen tinggi, dan tidak menyukai anak-anak.

Ia juga tidak menafkahi keluarga, sehingga Arum terpaksa bekerja sebagai TKW untuk menghidupi Alvaro.

“Pelaku enggak kontribusi apa pun. Saya yang kerja, saya yang tanggung semua,” ujarnya.

Diselimuti Duka Mendalam, Ibu Kandung Alvaro Kiano Sampaikan 2 Harapan Besar
Sumber :
  • YouTube tvOne

 

3. Napas Mencurigakan Saat Telepon

Petunjuk ketiga muncul pada hari Alvaro dinyatakan hilang, 6 Maret 2025. Saat itu, Arum menghubungi Alex untuk meminta bantuannya mencari Alvaro

 Namun, ada hal ganjil yang ia rasakan: suara napas Alex terdengar cepat dan pendek, seolah baru saja melakukan aktivitas berat.

“Saya telepon dia, bilang, 'Tolong ke rumah dulu, si Alvaro hilang.’ Dia angkat telepon tapi napasnya ngos-ngosan. Saya baru sadar setelah semuanya terungkap, mungkin waktu itu dia habis eksekusi Alvaro,” kata Arum.

Tak hanya itu, Alex bahkan berpura-pura ikut mencari Alvaro bersama keluarga korban. Arum menyebut perilaku itu sebagai bentuk ejekan keji dari sang pelaku.

“Saya cari ke mana pun sama dia, berarti dia kayak ngeledek ya kan. Dia tahu tapi tetap pura-pura nyari. Enggak habis pikir,” ujarnya.

Belakangan diketahui, Alex menculik Alvaro di Masjid Al-Muflihun, Pesanggrahan, lalu membawanya ke rumahnya di Tangerang.

Di sanalah ia membekap dan membunuh korban, sebelum akhirnya membuang jasad bocah itu ke Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor.

Perbuatan keji itu baru terbongkar delapan bulan kemudian, setelah keponakan pelaku, berinisial G, memberikan kesaksian yang membuka tabir kebenaran.

Semua itu kini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya menanggapi setiap ancaman dengan serius. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral