- dok. Setwapres
Gibran Pimpin Delegasi RI di KTT G20 Afrika Selatan, Pemerintah Tegaskan Komitmen Global Tak Kendur
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, memastikan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, akan memimpin Delegasi Republik Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg Expo Centre (NASREC), Afrika Selatan, yang berlangsung pada 22–23 November 2025.
Kepastian itu disampaikan Sugiono dalam keterangan tertulis yang dibagikan Kementerian Luar Negeri, Sabtu (22/11/2025).
Sugiono menjelaskan bahwa agenda Gibran di Afrika Selatan tidak hanya terbatas pada pertemuan pemimpin G20.
Wapres juga dijadwalkan menyampaikan special address pada Indonesia-Africa CEO Forum 2025 pada 21 November 2025, serta berpartisipasi dalam MIKTA Leaders’ Gathering pada 22 November 2025, yang digelar Korea Selatan selaku Ketua MIKTA tahun ini.
“Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, akan memimpin Delegasi Republik Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20,” ujar Sugiono.
Penugasan Gibran disebut selaras dengan jejak kehadiran Indonesia dalam berbagai forum internasional tingkat tertinggi sepanjang tahun ini, mulai dari Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, KTT ASEAN di Kuala Lumpur, hingga APEC Economic Leaders’ Week di Gyeongju.
“Sejalan dengan intensitas agenda internasional yang telah dihadiri Indonesia pada tingkat tertinggi tahun ini, termasuk Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, KTT ASEAN di Kuala Lumpur, dan APEC Economic Leaders’ Week di Gyeongju,” kata Sugiono.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Wapres di KTT G20 menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tetap memegang peran aktif dalam upaya kolektif mengatasi tantangan global.
Menurutnya, arah diplomasi Indonesia tidak berubah yakni mempercepat reformasi tata kelola global, memperkuat suara negara berkembang, dan mengoptimalkan peran dalam diplomasi Global South.
“Kehadiran Wakil Presiden RI pada KTT G20 menegaskan komitmen Indonesia terhadap G20 tetap kuat dan konsisten,” tegasnya.
“Indonesia terus mendorong reformasi tata kelola global, memperkuat representasi negara berkembang, serta memainkan peran konstruktif dalam diplomasi Global South,” lanjut Sugiono.
Penugasan ini juga menjadi momentum penting untuk memperluas jaringan kemitraan strategis Indonesia di kawasan Afrika, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor kunci dalam arsitektur kerja sama global.